Gubernur Minta Jangan Cepat Nilai Program Anggur Merah Gagal…!

- Jurnalis

Rabu, 18 Juli 2012 - 03:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, savanaparadise.com – Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya meminta kepada semua pihak yang ada di Provinsi NTT untuk tidak serta-merta menilai dan menjustifikasi bahwa Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah yang digulirkan sejak tahun 2011 hingga kini belum berhasil alias gagal. “Saya minta masyarakat atau pihak-pihak tertentu untuk dapat menahan diri. Jangan cepat member penilaian atau memberi statemen seolah-olah Program Desa/Kelurahan  Mandiri Anggur Merah yang digulirkan Pemerintah Provinsi NTT telah gagal,” tandas Gubernur Lebu Raya di Kupang, belum lama ini.

Baca Juga :  Frenly Terus Memimpin, Tunas Naik Peringkat

Menurut Gubernur, Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sedang berproses dan masyarakat penerima program tengah melaksanakan aktivitas ekonominya. “Kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat secara signifikan telah meningkatkan pertumbuhan perekonomian yang ditandai dengan adanya peningkatan dan pertumbuhan jenis usaha yang dikelola secara swadaya dan kreatif,” papar Gubernur.

Peningkatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, sebut Gubernur, berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Kondisi ini kata Gubernur, tidak hanya pada desa penerima bantuan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah tetapi secara tidak langsung juga meningkatkan perekonomian di desa-desa sekitarnya. “Saya pikir dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di desa akan menurunkan angka kemiskinan di desa tersebut khususnya dan di Provinsi NTT pada umumnya. Hingga Maret 2012 data yang dirilis BPS Provinsi NTT menyebutkan bahwa angka kemiskinan di NTT menurun dari 21,33 % menjadi 20,48 %,” tegas Gubernur.

Baca Juga :  PKB Cenderung Berkoalisi dengan NasDem di Pilgub 2018

Gubernur mengaku, penyerapan dana bantuan hibah senilai Rp 250 juta ini sangat tinggi yaitu 94,85 % dan oleh masyarakat  telah digunakan untuk usaha produktif bidang peternakan, budidaya tanaman, koperasi, rumput laut dan usaha ekonomi produktif lainnya. “Biarkan masyarakat yang menilai. Tugas kami sebagai pemimpin adalah bekerja keras dan menunjukkan arah agar masyarakat bisa hidup lebih sejahtera,” kata Gubernur.

 

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 3 kali dibaca