Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp

- Jurnalis

Selasa, 30 September 2025 - 12:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Nelayan dan pelapak di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPI) Oeba kembali dibuat geram dengan sikap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT. Pasalnya, undangan resmi pertemuan yang seharusnya disampaikan secara tertulis justru hanya diedarkan melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Undangan dadakan tersebut menimbulkan kebingungan di kalangan nelayan dan pelapak. Banyak yang menilai cara itu tidak menghormati mereka sebagai pihak yang terdampak langsung kebijakan pemerintah, khususnya terkait Pergub NTT Nomor 33 Tahun 2025 tentang retribusi pelabuhan perikanan.

Baca Juga :  Nelayan dan Pelapak di PPI Oeba Menjerit, Retribusi Naik 300 Persen Akibat Pergub Melki Lakalena 

“Ini undangan resmi dari pemerintah, tapi kenapa disampaikan seperti main-main saja lewat WhatsApp. Kami merasa tidak dihargai,” keluh salah satu pelapak di PPI Oeba.

Para nelayan menegaskan, persoalan retribusi yang melonjak hingga 300 persen bukan hal sepele yang bisa dibicarakan secara serampangan. Mereka meminta pemerintah provinsi, terutama Kepala Dinas Perikanan, menunjukkan sikap profesional dengan prosedur yang benar.

Ketua Nelayan dan Pelapak PPI Oeba,Habel Missa kepada media, Senin, 29/09/2025 kepada wartawan mengatakan pihaknya tidak menerima undangan apapun dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT.

Baca Juga :  Laiskodat Sebut Pariwisata Jadi Lokomotif Utama Pembangunan

” Kami tidak pernah mendapat undangan dari dinas. Jadi kalau yang ikut rapat dengan dinas itu pasti bukan dari kami yang sejak awal melakukan protes terhadap pergub nomor 33 tahun 2025,” Jelasnya.

Ia menjamin para nelayan dan pelapak tetap konsisten dengan hasil pertemuan bersama seluruh pelaku di PPI Oeba dengan melakukan demo di kantor DPRD NTT dan Kantor Gubernur pada Kamis ini. Hingga saat ini kata Habel, konsolidasi terus dilakukan agar menghadirkan lebih dari 100 massa aksi.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak DKP NTT terkait alasan penggunaan WhatsApp sebagai sarana penyampaian undangan.(SP)

Berita Terkait

Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
Berita ini 50 kali dibaca