Anton Timo: Kisruh Akper Mandiri Karena Pengelolah Yang Brengsek

- Jurnalis

Kamis, 16 Mei 2013 - 05:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- keberadaan Mahasiswa Akademi Keperawatan Mandiri- kupang hingga saat ini tidak jelas statusnya. Di sisi lain nama serta NIM mereka sebagai mahasiswa Akper Mandiri di hapus secara sepihak oleh pihak akademik.

Berlarut-larutnya masalah ini membuat gerah para Mahasiswa. Bersama orang tua, senat mahasiswa serta di dampingi PPNI NTT menyerbu kantor DPRD NTT, rabu/15,05/13.

Di DPRD mereka di terimah oleh ketua Komisi D, Stanislaus Nggawang serta para anggota komisi D, Anton Timo, Somie Pandi, Kornelis Soi, Mercy Piwung dan Charles Lalung . Pertemuan ini juga di hadiri oleh ketua Yayasan Cempaka Surya, Fransikus Senduk, Direktris Akper Mandiri. Rosalinda Us Abatan serta Direktur RSUD W.Z. Yohannis, Alphonsius Anapaku.

Baca Juga :  Gubernur NTT akan Konsultasikan Penggunan Dana Desa untuk Perumahan

Anton Timo, anggota DPRD NTT di hadapan para mahasiswa bahwa apa yang terjadi pada internal Akper Mandiri terkait nasib mahasiswa yang belum diwisuda merupakan suatu tamparan memalukan bagi seluruh pemangku kepentingan di internal kampus dan Yayasan Cempaka Surya.

“Seluruh pemangku kepentingan mestinya malu dengan mahasiswa yang telah bersusah payah memperjuangkan nasib mereka dengan cara mereka yang sudah melampaui kerja dari ketua yayasan dan Direktris, ini terjadi karena pihak yayasan dan kampus tidak mau tau menau dengan keluhan dan persoalan yang dialami mahasiswa”, pungkas Anton.

Karena itu, lanjutnya, saya minta agar jangan menjadikan putra-putri NTT sebagai kelinci percobaan oleh yayasan Cempaka Surya, ungkap Anton Timo.

Dia juga mengatakan bahwa kalau mau mengelola pendidikan di NTT kelolalah dengan baik karena NTT bukan daerah yang gampang dipermainkan, NTT juga punya martabat seperti daerah lain.

Baca Juga :  Meski Pernah Terpidana, Edi Endi Optimis Lolos Penetapan KPU Mabar

Lebih lanjut Anton Timo mengatakan bahwa dengan persoalan ini yang telah melewati limit waktu yang ditentukan DPRD, mahasiswa serta orang tua untuk kepastian nasib mahasiswa telah lewat tetapi belum membawa titik terang. Karena itu, DPRD NTT sekarang dinilai tidak bekerja, padahal ini disebabkan oleh Pengelola yang brengsek, tegasnya.

Pihak Yayasan dan Direktris diminta pula agar tidak cuci tangan dengan persoalan mahasiswa yang tidak diwisuda dan beberapa mahasiswa yang dihapusnya secara sepihak serta status akreditasi kampus yang bermasalah. Menurutnya pihak kampus dan yayasan agar mulai hari ini bekerja 24 jam agar menyelesaikan segala kebutuhan untuk memperbaiki citra kampus dan yayasan.

Anton Timo juga meminta kepada pemerintah NTT agar jangan mudah menerima setiap tawaran Pendidikan Perguruan Tinggi Swasta yang masuk di NTT, pemerintah harus telusuri track recorddnya sehingga tidak terulang lagi masalah yang terjadi seperti ini. (Rey)

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 0 kali dibaca