Pancasila Selain Ideologi Juga Sebagai Bintang Pengarah

- Jurnalis

Minggu, 5 Juni 2016 - 19:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

seminar pancasila
Kupang, Savanaparadise,- Gubernur NTT, Frans Leburaya mengatakan Pancasila merupakan Ideologi dan dasar Negara. Selain itu Pancasila merupakan bintang pengarah dalam kehidupan bernegara. Menurutnya seluruh kehidupan bangsa serta kehidupan kemasyarakatan di negara ini harus berdasarkan ideologi Pancasila.

” Pancasila adalah satu nilai yang ideal yang harus menjadi dasar pijak . Pancasila diibaratkan meja statis, meja yang tidak boleh bergerak. Yang menjadi landasan yang kokoh, untuk mendirikan negara ini. Ideologi juga sebagai bintang pengarah untuk menunjukkan langkah bangsa ini,” Jelasnya ketika membuka kegiatan seminar dan diskusi publik dengan tema Pancasila ideologi dasar negara dan fenomena implementasi, Sabtu, 04/06 di Kampus Universitas Widya Mandira Kupang.

Leburaya yang juga Pendiri GMNI NTT ini mengatakan ideologi besar dunia sedang bertarung untuk merasuki seluru sendi-sendi kehidupan manusia di dunia. Pancasila sebagai salah satu ideology besar dunia juga sedang mengalami tantangan yang luar biasa dari ideologi lainnya.

Baca Juga :  PKN Kota Kupang Gelar Donor Darah di Arena CFD, Kumpulkan 45 Kantong

“ kita sudah hidup rukun beragama dan berdampingan karena ideologi pancasila. Ini sudah final. Kita tidak boleh saling menggangu karena tuhan yang kita yakini,” jelasnya.

Rektor Unwira Kupang , Pater Yulius Yasinto, SVD mengatakan tanggungjawab nilai-nilai internalisasi Pancasila sekarang ini menjadi kurang jelas diletakkan pada pundak siapa, apakah orangtua, sekolah atau masyarakat umum.

“ Karena itu, harus ditegaskan bahwa semua keluarga dan lembaga pendidikan di Indonesia bertanggungjawab dan berkewajiban untuk melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda yang menjadi asuhannya,” Jelasnya.

Menurutnya proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai hidup itu berlangsung awalnya dalam keluarga, lalu teman-teman sepermainan, lalu sekolah dasar dan menengah dan kemudian berjalan secara paralel dalam konteks pendidikan tinggi, lingkungan kerja, masyarakat umum, dan juga media massa.

Baca Juga :  Aneka Hiburan Rakyat  Warnai HUT Kefamenanu

Akademisi sekaligus Pengamat Politik dari Universitas Muhamadia , Ahmad Atang, mengatakan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Namun, dalam situasi negara saat ini di era reformasi ini. Maka banyak hak yang harus di catat sebagai bahan refleksi terhadap lima sila Pancasila ini. Ketuhanan yang maha esa ialah rancang bangun bangsa Indonesia mestinya diletakkan pada keimanan yang kokoh.

Sementara itu Wakil Ketua DPD PDIP NTT Gusty Beribe kepada wartawan mengatakan PDIP memilih Kampus Unwira sebagai tempat diselenggarakannya seminar karena Unwira dikenang sebagai basis gerakan bangkitnya reformasi tahun 1998. Semangat reformasi itu harus tumbuh agar ideologi Pancasila harus membumi.

Dia menjelaskan, seminar itu tidak bermakna politis, namun karena demokrasi harus berdiri di dalam ruang publik maka tidak salah PDIP bekerja sama dengan Kampus Unwira untuk menyelenggarakan seminar tersebut.(SP)

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 1 kali dibaca