Kupang, Savanaparadise.com, Status Bupati-Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha (MDT-DT) kembali dipersoalkan oleh Koalisi Partai Pendukung Kornelis Kodi Mete- Daud Lende Umbu Moto (Konco Ole Ate).
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sumba Barat Daya David Ra Mone menegaskan setelah Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Sumba Barat Daya yakni Kornelius Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto (KONco OLE ATE) selaku Pemohon dalam perkara uji materi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2014 maka dengan sendirinya status Bupati-Wakil Bupati Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha (MDT-DT) gugur.
“Kami sudah terima salinan putusan MA Nomor 56 P/HUM 2014 tanggal 2 Pebruari 2015. Setelah MA mengabulkan permohonan pemohon yakni mencabut Permendagri Nomor 11 Tahun 2014 maka status Bupati-Wakil Bupati SBD ilegal,” kata David kepada wartawan di Gedung Kantor DPRD NTT, Rabu (1/6).
David menyampaikan pemungutan suara pada pilkada di Sumba Barat Daya pada 8 Agustus 2013. Pada saat perhitungan suara ditemukan adanya penggelembungan suara sehingga terjadi sengketa pilkada yang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Terdapat 144 kotak suara yang dipersoalkan menjadi objek sengketa pilkada. Namun, pada saat sidang MK tidak membuka 144 kotak suara dimaksud. MK putuskan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha (MDT-DT) sebagai pasangan calon terpilih dalam pilkada Sumba Barat Daya.
“Pasangan MDT-DT dilantik di Jakarta pada tanggal 8 September 2014 oleh Mendagri,” jelas David yang didampingi Wakil Ketua Fraksi Hanura DPRD NTT, Laurens Tari Wungo.
Selanjutnya, pasangan yang kalah yakni KoncO-Ole Ate melakukan gugatan uji materi Permendagri Nomor 11 Tahun 2014 tentang tata cara palantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
David menambahkan dalam putusannya, MK mengabulkan gugatan pemohon yakni mencabut Permendagri Nomor 11 Tahun 2014. Atas putusan itu, status Bupati-Wakil Bupati MDT-DT dengan sendirinya gugur.(DA/SP)