7 Kementerian Dukung Jembatan Pancasila Palmerah dan Turbin Arus Laut di NTT

- Jurnalis

Rabu, 30 Maret 2016 - 10:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur NTT, Drs, Frans Lebu Raya, Kadis PUPR, Ir, Andre W. Koreh,MT, Dirjen Bina Konstruksi dan Investasi Kementerian PU (moderator), Yusid dan para dirjen dan utusan 7 kementerian berpose bersama usai pertemuan di Kementerian PUPR, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/16)
Gubernur NTT, Drs, Frans Lebu Raya, Kadis PUPR, Ir, Andre W. Koreh,MT, Dirjen Bina Konstruksi dan Investasi Kementerian PU (moderator), Yusid dan para dirjen dan utusan 7 kementerian berpose bersama usai pertemuan di Kementerian PUPR, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/16)

Jakarta, Savanaparadise.com,- Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dan turbin arus laut berkapasitas 300 Megawatt di Kabupaten Larantuka, Flores Timur didukung penuh 7 kementerian di Jakarta.

Dukungan tersebut terungkap dalam pertemuan presentasi proyek Pancasila Palmerah oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs, Frans Lebu Raya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tujuh kementerian yang sudah menyatakan mendukung penuh pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah sepanjang 830 meter dan turbin tersebut, yaitu Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, Kementerian Perikanan & Kelautan, Kementerian Lingkungan Hidup, BAPPENAS, Kementerian Perekonomian, dan Kementerian Kemaritiman dan Sumber Daya.

Dukungan penuh ini terangkum dalam pertemuan bersama antara tim Pemerintah Provinsi NTT yang dipimpin langsung Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, didampingi Kadis PU NTT, Andre W. Koreh,MT, Sekretaris Dinas PU Johanis Toby, Kabid Bina Marga Yos Lewa,MT, Plt.Karo Humas Setda NTT, M.Nasir Abdullah, dengan 7 Kementerian di Kantor Menteri PUPR Republik Indonesia Jakarta, Selasa (29/3/16).Tutur hadir pula dalam pertemuan ini, Wakil Ketua DPRD NTT, Nelson O. Matara, Ketua Komisi IV DPRD NTT, Anggelino da Costa, SH, M.Hum, dan Anggota komisi IV, David Wadu.

Baca Juga :  Esthon Chris Sebut Victory Joss Menangi Pilgub NTT

Pertemuan yang berlangsung akrab dan antusias dari 7 kementerian itu menghasilkan rekomendasi penting dan strategis yakni dibentuk sebuah tim kecil dibawah koordinasi langsung Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan Investasi Kementerian PUPR, Yusid untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Fisibility Study (FS), Amdal dan DED, sekaligus mendorong BAPPENAS sebagai komandan dalam menyiapkan kajian Peraturan Presiden terkait fit in tarif listrik tenaga arus laut jika akan dijual ke PLN.Hitungan strategisnya agar target groundbreaking pada tanggal 13 Desember 2016 yang bertepatan dengan hari Nusantara yang dipusatkan di Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Alor bisa tercapai.

Dalam pertemuan yang dipantau langsung puluhan awak media ini, sempat ada komentar miring yang sifatnya akan menarik ulur atau memperlambat progress perjuangan ini, namun langsung diredam. Gubernur Frans Lebu Raya dalam forum itu, menekankan pentingnya pembangunan jembatan Pancasila Palmerah dan turbin listrik arus laut berkapasitas 300 megawatt (MW). Selain untuk memotivasi anak NTT untuk maju, di sisi lain juga mau menegaskan kepada pemerintah pusat bahwa sudah waktunya untuk membangun Indonesia dari NTT.

Baca Juga :  Laiskodat Pilih Bangun NTT Ketimbang Jadi Menteri Jokowi

“Jembatan Pancasila Palmerah serta turbin arus laut ini akan menjadi ikon dunia. NTT amat butuh energi. Soal investor dan teknologi, Tigel Bridge sudah sangat siap. Apalagi ada Pak Latief yang mewakili investor Belanda pun sudah sangat mendukung,”katanya.

Secara prinsip dan teknis, tambah Lebu Raya diamini Kadis PU NTT Andre Koreh, sudah tidak ada hal yang perlu dipersoalkan lagi, tinggal bagaimana tim kecil yang dikoordinir Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Republik Indonesia itu menyiapkan segala hal yang berkenaan dengan FS/DED, dimana Negara harus ikut berperan langsung didalamnya.

“Iyah, sangat aneh jikalau matahari itu terbit di Timur tetapi selalu gelap, sementara bagian barat yang terang terus. Nah, dengan adanya turbin arus laut ini soal energy baru dan terbarukan pasti tuntas, dimana kebutuhan akan energi akan terjawab,”tambah Lebu Raya.(Mediakonstruksintt.com)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 0 kali dibaca