Kupang, Savanaparadise.com – Puluhan kios dan lapak pakaian rombengan di pasar kasih Naikoten Kupang luder terkabar pada Selasa, (8/9/2015) malam sekitar pukul 23:00 Wita. Puluhan kios rombengan yang setiap hari dipadati pembeli ini kini tinggal puing-puing.
Salah satu pemilik kios di pasar Kasih Naikoten, Alays Rope Lede, kepada seputar-ntt.com mengatakan, kobaran api dimulai dari belakang BRI Unit Naikoten, tepatnya di depan Puskesmas dan mulai menyebar ke bagian belakang hotel Sivia.
“Semua lapak rombengan yang terletak dibelakang hotel Sivia terbakar. Terbakarnya dari samping BRI dan bagian belakang hotel Silvia kebawah. Tepatnya di depan Puskesmas pasar Inpres, depan rumahnya Bapak Vitson Digron Dethan,” ungkapnya.
Dia mengaku ada sekitar 30 lebih kios yang sudah terbakar dan api bisa dilokalisir oleh oetugas pemadam. “Mobil pemadam sekitar empat unit. Kami yang dibagian tengah dan bawah tidak terkena musibah,” ungkapnya.
Sementara Omy Here, salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan pasar mengaku panik ketika api sudah mulai membumbung tinggi. “Kami panik ketika melihat api sudah mulai membesar tapi syukur kami tidak terkena kebakaran.
diberitakan sebelumnya, Puluhan lapak dan kios para pedagang di Pasar Kasih Naikoten Kupang hangus terbakar pada Selasa, (8/9/2015). Kebakaran ini membuat penghuni pasar panik karena api yang begitu cepat menyebar.
“Api mulai membesar sekitar Pukul 23:00 wita dan mobil pemadam baru setengah jam kemudian baru mobil pemadam datang kelokasi sehingga api sudah menyebar,” kata Ama Lape, salah satu pemilik lapak kepada seputar-ntt.com.
Dia mengakui bahwa ketika ada kebakaran, para penghuni pasar panik dan berusaha menyelamatkan barang masing-masing. Sebagain orang terpaksa berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, sambil menunggu mobil pemadam kebaran tiba.
“Kami panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang yang bisa kami bawa dari dalam kios. Ada juga yang berusaha memadamkan api dengan air seadanya karena mobil pemadam belum tiba.
Dia mengakui, ketika terjadi kebakaran, angin cukup kencang sehingga api dengan cepat merambat dari satu lapak ke lapak lainnya. “Api cepat sekali menyebar karena angin tiba-tiba bertiup kencang,” ungkap.(joey)