Waingapu, Savanaparadise.com,- Pelaksanaan pertandingan sepak bola Fren Cup di Sumba Timur ternyata banyak di minati oleh kalangan pecinta sepak bola. Terbukti begitu banyaknya klub sepak bola yang ikut mendaftar untuk meramaikan turnamen yang di gagas oleh Perkumpulan Pemuda Independen Sumba Timur.
“ Total peserta yang ikut bertanding pada turnamen Fren Cup ada 18 klub se sumba timur. sebernanya kami mau membuka pendaftaran untuk se daratan Sumba, tapi karena ada beberapa kendala akhirnya hanya melibatka klub-klub di Sumba Timur”, ujar ketua Panitia Fren Cup, Ricky Prihatin Kore, di sela-sela pembukaan Fren Cup yang di buka langsung oleh Gubernur NTT, Frans Leburaya, di lapangan Matawai, Selasa, 21/08.
Dikatakan Ricky turnamen Fren Cup murni di gagas oleh keompok Pemuda Independen dengan tujuan untuk media penyaluran minat olaraga di bidang sepak bola bagi kalangan anak muda di Sumba Timur.
“ Pelaksanaan turnamen itu juga adalah bagian dari gagasan Pemuda Independen untuk terlibat dalam aspek pembangunan di Sumba Timur. Kami ingin berpartisipasi dengan cara kami sebagai anak muda. Karena pemuda adalah ujung tombak dari proses pembangunan”, ujar Ricky.
Motivasi lainya dari turnamen Fren Cup, kata Ricky, adalah sebuah inspirasi dari kepemimpinan Gubernur Frans Leburaya yang selama masa kepemimpinannya dengan Wakil Gubernur Esthon Foenay selalu memperhatikan kepentingan generasi muda.” Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan, kami ikut bertanggung jawab dalam memajukan olaraga sepak bola di Sumba Timur”, katanya.
“ Kenapa sepak bola?, karena sepak bola adalah olaraga yang sangat di gemari oleh seluru kalangan masyarakat. Di dalam sepak bola ada sportivitas, semangat juang dan kerja tim yang terukur”, papar Rikcy.
Di sisi lain Ricky mengkritik kinerja organisasi sepak bola disumba timur yang kurang memberi respon terhadap turnamen sepak bola Fren Cup.
“ Bahkan untuk wasit saja tidak di ijinkan untuk memimpin di pertandingan yang kami selenggarakan tanpa ada argumentasi yang dapat di pertanggung jawabkan. Akhirnya kami memakai wasit di luar dari organisasi yang ada”, kecam Ricky.
Untuk di ketahui, tim yang berpartisipasi adalah Blezeer, RBC, Mandiri FC, Galaksi FC, Assyabab, Blanticha FC, Putra Karera, Dimitri FC, Kambera, Reformasi FC, RBA Watumbakka, Red Devil, Bintang Laut, Stie Kriswina, Kawangu FC, Linflow, Ai Bara FC serta tim dari Asrama Seminari Api Padadita.(Elas)