Ratusan Warga “Saweran” Untuk Calon Gubernur Dari Golkar

Kupang, Savanaparadise.com,- Ratusan warga dari tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Belu, Sabtu (3/11/2012) malam di Takari menggelar saweran (kumpul uang) atau dalam bahasa setempat disebut “kosu”. “Kosu” itu dilakukan warga sebagai wujud dukungan yang tulus dari masyarakat untuk Ibrahim Agustinus Medah yang maju bertarung dalam hajatan pilkada gubernur NTT 18 Maret 2013 mendatang.

Sebelum acara “kosu” Ibrahim Agustinus Medah yang bersama rombongan diantaranya Ignasius Conterius, Gerson Tanuab, dan Laurens Leba Tukan sejumlah lainnya memohon dukungan secara adat dengan membawa serumpun sirih dan pinang atau dalam bahasa setempat disebut “oko mama” yang diserehkan Ibrahim Medah kepada dua tokoh yang mewakili masyarakat yaitu Okto Baaf dan perwakilan keluarga Bait.

Acara adat yang berlangsug di halaman rumah Ny. Shinta Lado itu berlangsung meriah karena diselingi dengan tarian “Muni Jo”. Ibrahim Medah tampak larut dan berbaur bersama masyarakat dalam tarian itu. Diselah-selah taria itulah, secara spontan seluruh masyarakat yang hadir, menggulung sejumlah uang menggunakan lidi dan meletakan gulungan itu diatas topi kebesaran orang Timor yang dikenakan diatas kepala Ibrahim Medah.

Pantauan wartawan, ratusan masyarakat dari tiga kabupaten itu saling berebutan mendekati Ibrahim Medah untuk memberikan “kosu” dikepala Ibrahim Medah. Ada yang memberikan uang Rp 1000, ada yang Rp 2000, ada pula yang Rp 5000. Hingga selesai alunan lagu dan tarian “Muni Jo” begitu banyak pecahan uang itu yang dibungkus dalam selendang dan diserahkan Shinta Lado kepada Ibrahim Medah. “Kami tidak bisa berikan apa-apa, yang kami punya hanya ini (bungkusan uang) dan jika dihitung maka hanya bisa untuk bayar ojek. Tapi inilah wujud dukungan kami yang ikhlas dari hati untuk Bapa Ibrahim Medah,” ujar Shinta Lado ketika menyerahkan “kosu” kepada Ibrahim Medah.

Ibrahim Medah setelah menerima “kosu” mengaku terharu dengan keikhlasan dukungan dari warga tiga kabupaten itu. “Saya akan pertanggungjawabkan pemberia yang ikhlas ini. Saya akan terus menjadi pelayan bagi masyarakat NTT,” ujar Medah.

Tokoh masyarakat Desa Oesusu Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, Arnoldus Suan menitipkan harapan kepada Ibrahim Medah bahwa jika terpilih menjadi Gubernur NTT maka pola pemberdayaan masyarat yang dulu diprogramkan Ibrahim Medah di Kabupaten Kupang agar dikembalikan. “Pola itu kami sangat senang, kami masyarakat di Timor sudah raskan program bapa Medah selama menjadi bupati sepuluh tahun,” katanya.

Pemangku adat Desa Benu Kecamatan Takari, Okto Baaf mengaku menyesal dengan pilihan yang diberikannya pada pilkada gubernur 2008 silam. “Kami ingin Bapa Medah lagi, dulu kami kesasar, orangnya tidak pernah datang temui kami. Kami menyesal karena dulu kami kesasar. Ini malam kami terima dengan adat maka kita sudah berstau untuk dukung Bapak Medah,” ujar Okto Baaf dengan polos.

Tokoh masyarakat Desa Noelmina Kecamatan Takari, Rudi Nitbani, mengatakan, Ibrahim Medah sudah teruji memajukan Kabupaten Kupang selama sepuluh tahun. “Soal ekonomi, pendidikan gratis dan kesehatan gratis sudah kami rasakan, itu yang kami terus mendukung Bapak Iban Medah,” katanya.

Perwakilan dari Desa Meok Kabupaten Timor Tengah Selatan, Simon Sa’um dan Desa Tupam A. Benu serta Fredrik Meok dari Desa Kolo kabupaten TTS menyatakan dukungan serupa kepada Ibrahim Medah. Menurut mereka, figuritas Ibrahi Medah yang selalu memperhatikan masyarakat di desa-desa membuat mereka menjatuhkan pilihan dan mendukungnya. “Kami lihat figur Pa Medah, bukan dari partai atau agama dan suku. Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan,” ujar Simon Sa’um.

Perwakilan dari Kabupaten Belu, T. Seran Klau ketika didaulatkan bicara menyampaikan harapannya untuk Ibrahim Medah soal pemekaran Kabupaten Malaka. “Kami harapkan perjuangan bapa Medah untuk mewujudkan Malaka menjadi Kabupaten. Kami harapkan kehadiran Bapak Medah di sana,” katanya.( Ren/SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan