NTT Harus Jaga Kestabilan Laju Inflasi

- Jurnalis

Selasa, 28 Juni 2016 - 19:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BI
Kupang, Savanaparadise.com,- Tantangan inflasi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke depan adalah perlunya kestabilan laju inflasi hingga akhir tahun 2016.

Secara nasional pada bulan Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen dengan komoditas utama pendorong inflasi adalah daging ayam ras, angkutan udara dan gula pasir. Sedangkan inflasi NTT adalah sebesar 0,61 persen atau berada di peringkat ke 8 provinsi dengan inflasi bulan Mei tertinggi dibawah Kalimantan Barat (1,5%), Maluku (1,4%), Sulawesi Tengah (0,8%), Bengkulu (0,88%) Papua (0,71%), Jambi (0,71%) dan Sumatera Selatan (0,63%).

Baca Juga :  Mengenal Kelawi, Pemenang Desa BRILiaN Hijau Berkat Inovasi Berkelanjutan

Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTT Naek Tigor Sinaga mengatakan secara tahunan posisi inflasi NTT pada bulan Mei sebesar 5,03% menempati peringkat ke-2 terbesar secara nasional.

Kenaikan harga bahan makanan dan makanan jadi yang cukup tinggi menjadi penyumbang utama inflasi tahunan NTT. Apabila dilihat dalam dua bulan terakhir, inflasi NTT cenderung lebih tinggi dari nasional menyebabkan devisa inflasi tahunan dengan nasional membesar.

Baca Juga :  Gubernur NTT Lantik 3 Penjabat Bupati

“Hingga bulan Mei, inflasi NTT masih lebih kecil dibanding nasional namun selisih inflasi tidak terlalu besar,” kata Tigor, Selasa (28/6).

Dikatakan, dalam dua bulan terakhir inflasi NTT cenderung lebih tinggi dari nasional, menyebabkan deviasi inflasi tahunan dengan nasional membesar. Fluktuasi tarif angkutan udara berperan besar pada pembentukan inflasi di NTT yang selalu munculnya komoditas tersebut sebagai salah satu penyumbang inflasi sepanjang 2015 sampai dengan Mei 2016.

“Rata-rata inflasi hingga Juni, NTT 0,78 persen, Kota Kupang 0,84 persen, dan Kota Maumere 0,37 persen. Ke depan kita harus antisipasi inflasi,” kata Tigor.(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah, BRI Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
25 Ribu Pengunjung Padati Halal Indo 2025, BRI Hadirkan Solusi Finansial Digital
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :