Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena (Foto: Umbu Sorung)
Waikabubak, Savanaparadise.com,– Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, memberikan apresiasi atas kolaborasi Program Kartu Prakerja dengan Pemerintah Daerah.
Kolaborasi ini ditunjukan lewat terselenggaranya berbagai kegiatan yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk empat kabupaten di Pulau Sumba dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya, update perkembangan program, sosialisasi program kepada aparat Pemerintah Daerah, pendampingan layanan kepada warga, serta pengiriman bahan komunikasi.
Melki Laka Lena menyampaikan ini saat menghadiri dialog dengan perwakilan penerima Kartu Prakerja dari empat kabupaten di Pulau Sumba, di Lelewatu Resort, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (27/10/ 2021).
Atas kerja sama erat di level teknis tersebut, dirinya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. “Kami berharap, Program Kartu Prakerja dapat semakin dirasa manfaatnya oleh warga NTT,” kata Melki, sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan berdialog dengan perwakilan Alumni Kartu Prakerja dari Sumba, Melki juga berharap agar potensi sumber daya manusia Kartu Prakerja ini dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah setempat.
“Mereka ini produk jadi, sudah punya keterampilan setelah mengikuti berbagai pelatihan di Program Kartu Prakerja. Tinggal sekarang bagaimana Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota mengoptimalkan Alumni Kartu Prakerja menjadi agen penggerak ekonomi daerah sesuai potensi lokal daerah masing-masing,” ungkap Melki.
Selain Melki Laka Lena, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari membeberkan sejumlah data peserta penerima manfaat Kartu Prakerja.
Menurutnya sepanjang perjalanan 21 gelombang dari April 2020 hingga saat ini, Program Kartu Prakerja sudah menjaring 11,4 juta penerima manfaat. Dari jumlah itu, sebanyak lebih dari 195 ribu orang penerima berasal dari 22 kabupaten dan kota se-NTT.
“Provinsi NTT mengalami kenaikan jumlah penerima Kartu Prakerja sangat signifikan. Pada 2020 ada 77,1 ribu peserta dan tahun ini meningkat menjadi 119,7 ribu peserta. Kami bersyukur, Kartu Prakerja dapat membantu meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi program semi bantuan sosial di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi,” paparnya.
Disamping mememberkan sejumlah data tentang penerima manfaat kartu prakerja, Denni juga menyinggung tentang lima bidang pelatihan yang paling diminati penerima Kartu Prakerja di Nusa Tenggara Timur.
Menurut dia yang paling pertama diminati adalah pelatihan penjualan dan pemasaran, seperti Telesales, Bisnis Online, Strategi Penjualan Ritel.
Kedua, Gaya Hidup, seperti pelatihan Tata Rias dan Usaha Barber.
Ketiga, Makanan dan Minuman, seperti kursus membuat aneka jajanan, Barista, dan Bisnis Katering.
Keempat, Manajemen, di antaranya training Sekretaris, Pengelolaan Waktu, dan Administrasi
Kelima, Teknologi Informasi, seperti UX Design, Ms. Office, Coding Website
“Kelima bidang pelatihan ini yang paling diminati oleh penerima kartu prakerja”, ungkap Denni.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kementerian Perekonomian Rudy Salahuddin menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Daerah agar terus berkolaborasi dengan Program Kartu Prakerja.
“Kita sangat mengharapkan adanya kolaborasi dengan Pemda dalam memfasilitasi pendaftar Program Kartu Prakerja dan juga menjembatani Alumni dengan dunia kerja,” kata Rudy.
Untuk diketahui, dialog dengan perwakilan peserta penerima Kartu Prakerja Empat Kabupaten di Pulau menghadirkan juga 21 Alumni yang telah mendapatkan manfaat nyata dari Program Kartu Prakerja.
Dari hasil wawancara yang dihimpun oleh Savanaparadise.com dengan berbagai narasumber, mereka mengungkapkan beberapa kelebihan setelah terdaftar dan menjadi peserta penerima kartu Prakerja dalam mengkuti pelatihan.
Hal ini seperti yang di utarakan oleh Quintheresz Pariamalinya dari Sumba Timur bekerja sebagai petugas pendamping desa.
Quintheresz menjelaskan Ia mengambil pelatihan menjadi MC Andal agar bisa lebih luwes berbicara di depan umum.
“Saya juga mengikuti pelatihan desain untuk membantu membuat perencanaan infrastruktur. Dana insentif saya gunakan untuk membeli perangkat lunak komputer dan sejumlah buku”, jelasnya.
Berbeda dengan Erin Carolina Lawa dari Sumba Barat. Ketika diwawancarai Savanaparadise.com, Erin menuturkan pelatihan yang diikutinya berkaitan memasak dan tata rias.
Dari hasil belajar pelatihan, tutur Erin, dirinya mulai berani membuka usaha berjualan alat-alat rias wajah secara daring.
Sedangkan Rusniati Rambu Ewu Loji dari Sumba Tengah optimal memanfaatkan saldo pelatihannya antara lain dengan belajar ‘Sukses Jualan Lewat Social Media’ serta Simulasi Ujian CAT CPNS Online. Rusniati menggunakan insentif yang diperoleh untuk membangun usaha jual beli sembako.
Kisah berbeda juga disampaikan oleh Benyamin Sacarias Katupu dari Sumba Barat Daya. Dalam kesempatan tersebut dirinya mengungkapkan Ia pernah mendaftar diri jadi peserta kartu Prakerja sebanyak lima kali.
“Puji Tuhan di Gelombang 14 baru saya diterima masuk dalam Program Kartu Prakerja. Dana insentif saya gunakan untuk modal bisnis penjualan ayam.
Menurutnya pelatihan yang diikutinya sangat bermanfaat bagi dirinya untuk belajar cara bertani jagung di kebun dan panennya bisa digunakan sebagai asupan pakan campuran ayam ternak miliknya.
“Saya merasa terbantu sekali dengan pelatihan ini, minimalnya saya belajar bagaiamana cara bertani jagung baik dan panenya diginakan untuk pakan ternak ayam”, tuturnya.
Penulis :Umbu Sorung
Editor: Chen Rasi