Kupang, Savanaparadise.com,- Calon Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memaparkan program-program kerja Victory Joss dihadapan Civitas Akademika Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang pada acara diskusi publik dengan tema quo Vadis NTT- Bedah Visi dan Misi Cagub dan Cawagub NTT Kupang, Selasa (12/6/2018). Acara ini digagas oleh Sinode GMIT bekerja sama dengan UKAW.
Salah satu program yang dipaparkan Laiskodat adalah Pariwisata sebagai lokomotif pembangunan di NTT. Menurutnya membangun pariwisata NTT perlu menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah. karena membangun dunia Pariwisata tidak saja membangun perekonomian tetapi membangun sebuah peradaban manusia dan nilai.
ia mengatakan sektor Pariwisata akan lestari kalau pariwisata itu mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat. kalau tidak memiliki nilai ekonomi maka pariwisata itu akan hilang. ia mencontohkan keindahan terumbu karang yang akan di bom oleh orang manakala tidak memiliki dampak ekonomi. orang akan mudah bom ikan daripada menjaga terumbu karang menjadi keindahan alam.
” jadi membangun pariwisata itu adalah membangun ekonomi, mmembangun alam dan membangun budaya atau peradaban. Kita bicara soal kelestarian alam, tapi kalau tidak ada dampak ekonomi maka tidak ada guna. Soal Bom ikan, orang tinggalkan, Kalau mau bangun pariwisata, itu melalui Ekonomi, alam dan budaya,” kata Laiskodat.
Ia mengatakan paradigma pembangunan pariwisata pemerintah saat ini masih sebatas dengan bangun hotel. padahal kata Laiskodat pariwisata itu berbicara tentang aksesbilitas seperti infrastruktur menuju objek wisata. ia mengatakan aksesibilitas lebih penting untuk meningkatkan optimilisasi pariwisata. ia mencontohkan objek wisata pantai Lasiana yang berorientasi proyek dan asal jadi karena tidak mempertimbangkan estetika sebagai objek wisata.
” pantai lasiana kalau orang yang mengerti pariwisata kalau berkunjung ke sana pasti akan menangis. mengapa? karena dibangun tembok penahan untuk menutupi temboknya. alasannya untuk mengatasi abrasi. ini karena membangun mau gampang saja, asal proyeknya jadi. jadi tidak ada estetikanya,” kata Laiskodat.
Ia mengatakan membangun Infrastruktur ke depanya harus mempertimbangkan kepentingan pengembangan pariwisata di NTT. selain itu kata Laiskodat optimalisasi aset milik pemprov harus berorientasi pada pengembangan sektor wisata. Ia mencontohkan Hotel Ina Boi yang ada di Kota Kupang namun digunakan untuk menampung imigran. padahal kata Laiskodat Hotel Ina Boi berada pada lokasi yang strategis dengan view Sunshet yang menawan tapi dimanfaatkan untuk kebutuhan yang tdak berkaitan dengan pariwisata.
Selain menyoroti Hotel Ina Boi, Lasikodat juga menyentil soal Pulau Komodo, Pulau Rinca dan sejumlah pulau lainnya yang dalam pengelolaannya bukan pemrov NTT tapi dikelolah oleh pemerintah pusat. ia mengatakan aset itu merupakan milik NTT tapi NTT hanya menjadi penonton saja.(S13)