DI NTT, Hanya SMK Negeri I Kupang Bisa Selenggarakan UN Online

- Jurnalis

Rabu, 11 Maret 2015 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun ini dengan sistem UN online hanya bisa diselenggarakan di satu sekolah saja, yakni SMK Negeri I Kupang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sinu Manuk Petrus mengatakan persyaratan untuk bisa menyelenggarakan UN online di tingkat SMA dan SMK adalah, sekolah itu harus berstatus terakreditasi A dengan peresdiaan computer l berbanding 3 (l:3) dengan cadangan minimal 3 unit dilengkapi dengan UPS yang memadai dan genzet sendiri sebagai persiapan jika sesewaktu litrik PLN padam.

Baca Juga :  Frenly Nomor Urut 4, Esthon-Paul 1

“Untuk seluruh NTT hanya SMK Negeri I Kupang yang bisa menyelenggarakan UN dengan sistem online karena persediaan komputernya memadai. Sekolah ini memiliki persediaan computer sebanyak l68 unit dan peserta UN sebanyak 407 orang sehingga memenuhi persyaratan untuk bisa menggelar UN online,” kata Manuk dihubungi di kantornya, Selasa (l0/3/20l5).

Dijelaskan, tahun ini jatah NTT mendapat jatah 2 sekolah untuk penyelengaraan UN sistem online, namun hanya satu sekolah saja yang bisa. Beberapa sekolah yang diharapkan bisa menyelenggarakannya seperti SMAK Giovani dan SMA Mercusuar di Kupang namun mereka menolak karena persediaan computer sangat terbatas.

Terkait persiapan penyelenggaraan UN online di SMK Negeri I Kupang, Petrus menjelaskan, pihaknya sudah memantau langsung uji coba penyelenggaraan UN sistem online itu dan hasilnya sangat bagus. Artinya peserta UN di sekolah ini akan mengikutinya dengan baik.

Baca Juga :  Posisi Ketua DPRD NTT Ditentukan DPP Golkar

Mengingat di Kupang, sering terjadi pemadaman listrik PLN, kata Petrus, maka sudah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak PLN dimana PLN menjamin tidak akan adanya pemadaman listrik selama penyelenggaraan UN. Meski demikian, pihak sekolah juga sudah mengupayakan genzet sendiri.

MoU juga sudah dilakukan dengan pihak PT Telkom yang menjamin jaringan telekomunikasi tidak akan terputus saat pelaksanaan UN tersebut.

“Seluruh biaya yang dikeluarkan terkait pelaksanaan UN sistem online ini dibiayai dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” jelasnya. (BP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 1 kali dibaca