Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Sau Fernandez mengatakan Pancasila merupakan bintang pemandu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu kata ketua DPW Nasdem NTT ini mengatakan Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi pedoman hidup seluruh masyarakat Indonesia.
“ Salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila adakah gotong royong yang merupakan kekuatan bersama. Hal tersebutlah yang menggambarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Untuk itu, Pemerintah sedang mendorong agar Pancasila menjadi kurikulum wajib dalam pendidikan dasar seperti yang sebelumnya telah diterapkan melalui Pendidikan Moral Pancasila (PMP),” kata Raymundus dalam sosialisasi empat pilar yang diselenggarakan oleh Anggota DPR/MPR RI, Kristiana Muki melakukan sosialisasi 4 pilar di Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumad, 29/11/19.
Sosialisasi yang dihadiri ratusan masyarakat setempat ini juga dihadiri Anggota DPRD NTT, Dolvianus Kolo, Anggota DPRD TTU, Arnold Rusae serta unsur pemerintahan kecamatan setempat.
Menurut Raymundus bicara tentang Pancasila berarti bicara tentang kemanusiaan. Bicara tentang kemanusiaan ada hubungan dengan budaya. Semua itu berhubungan erat dengan sendi-sendi kehidupan manusia.
” Bicara tentang pancasila juga berarti bicara tentang bagaimana saling menghormati. pengamalan nilai-nilai pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima,” jelasnya.
Ia mengatakan ideologi Pancasila harus dipahami dan diwujudkan dalam tindakan nyata.
Kristiana Muki pada kesempatan itu memaparkan tentang Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia mengatakan Empat Pilar kebangsaan menjadi pijakan dasar Warga Negara untuk bertindak dan berperilaku. Oleh karena itu setiap warga nagara Indonesia sudah wajib hukumnya untuk mengetahui dan memahami empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
” sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara adalah agar masyarakat memahami pentingnya empat pilar kebangsaan dalam hubungan dengan kehidupan sehari-hari,” ujar anggota Komisi II ini menjelaskan.
Kristiana Muki juga menambahkan bahwa sosialisasi Empat Pilar kebangsaan ini sangat penting, mengingat akhir-akhir ini banyak sekali paham radikalisme yang beredar luas di masyarakat yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan serta pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.
” Oleh karena itu semua warga negara perlu tau tentang empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang merupakan nilai-nilai dasar untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara,” Jelas anggota Fraksi Nasdem DPR RI ini.
Dijelaskannya lebih lanjut sebagai bangsa yang besar dan luas kita memiliki perbedaan-perbedaan yang merupakan kekayaan dan aset budaya bangsa. Oleh karena itu di tengah kemajukan ini jelasnya janganlah kita memaksakan diri untuk perbedaan itu kita samakan dan persamaan itu kita beda-bedakan.
” Perbedaan dan persamaan itu hendaklah kita ramu menjadi sesuatu yang indah dan bernilai, yang juga merupakan kekayaan bangsa kita,” ujar Kristinan Muki yang pernah menjadi Guru Honorer ini.
Sementara itu anggota DPRD NTT, Dolvianus Kolo, Kolo membawakan materi tentang NKRI. Ia mengatakan bahwa bangsa Indonesia pernah mencatatkan dirinya sebagai bangsa paling makmur di dunia.
” Kemakmuran yang diperoleh pada jaman kerajaan dulu, adalah akibat dari adanya persatuan yang sangat kuat. Namun kekuatan persatuan yang kita miliki masih bersifat sektorial,” kata Mantan Anggota KPU TTU ini.
Ia mengatakan dasar terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah menumbuhkan kembali rasa Nasionalisme yang telah hilang oleh politik adu domba yang dimainkan oleh penjajah.
Sosialisasi 4 pilar ini juga diwarnai dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Retno Sila sebagai moderator.(SP)