Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja ke masyarakat di wilayah perbatasan di Desa Haumeni Ana Kecamatan Bikomi Nilulat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Senin (18/11/2019).
Laiskodat diterima oleh ribuan masyarakat perbatasan yang ada di kecamatan Bikomi Nilulat.
Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandes dalam sekapur sirih mengatakan, di Kabupaten TTU ada 11 kecamatan dan 40 desa yang langsung berbatasan dengan negara tetangga yakni Timor Leste.
“Karena itu, kami sangat mendukung berbagai hal dan terobosan yang dilakukan Pak Gubernur khususnya untuk warga masyarakat di wilayah perbatasan,” tandas Ray yang juga Ketua DPW Partai Nasdem NTT.
Pada kesempatan Gubernur Laiskodat memberikan sejumlah bantuan kepada warga masyarakat di wilayah perbatasan dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020 sejumlah Rp. 700-an miliar kepada Kabupaten TTU, yang langsung diterima Bupati Ray Fernandes.
Gubernur Laiskodat pada kesempatan itu meminta agar Bupati di daerah perbatasan fokus dalam menuntaskan permasalahan dalam masyarakat.
“Harus fokus. Fokus urus air…ya air saja. Mau urus listrik, ya listrik saja. Urus jalan, ya jalan saja. Jangan urus air, jalan, listrik, sedikit-sedikit dan tidak tuntas. Jangan! NTT ini tidak miskin. Yang ada selama ini adalah kita salah urus,” tandas Gubernur.
Gubernur mengaku, tidak tertarik lagi dengan isu-isu di perbatasan.
“Isu di perbatasan itu sudah usang. Batas negara itu hanya urus teritorial politik saja. Yang lain tidak ada. Belajar dari Jerman. Tembok Berlin itu akhirnya hancur dan roboh. Tidak ada lagi batas. Karena itu, mari kita sama-sama dengan saudara kita di Distrik Oecusi Ambenu Timor Leste bekerja bersama membangun peradaban di Pulau Timor. Kita dorong pembangunan di Pulau Timor ini agar maju dan berkembang. Karena hanya Pulau Timor di dunia ini yang ada dua negara berdaulat yakni NKRI dan Timor Leste,” kata Gubernur.
Sedangkan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT, Linus Lusi dalam laporannya mengatakan, ada berbagai isu strategis yang menjadi pergumulannya selama ini yakni kemiskinan, rumah laik huni, pendidikan, listrik, infrastruktur jalan dan lain sebagainya.
Ikut hadir bersama Gubernur VBL, Kadis Peternakan Provinsi NTT, Dany Suhadi, Kadis Perindag Provinsi NTT, Nasir Abdullah, Kadis PUPR Provinsi NTT, Maxi Nenabu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Benyamin Lola, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Yohanes Octovianus, GM PLN Cabang Kupang, Dirut Bank NTT, Izhak Eduard, Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Waka Polda NTT, Kabinda NTT dan sejumlah perwakilan dari berbagai lembaga.(Humas/SP)