Kupang, Savanapradise.com,- Turunnya NPL secara drastis pada tahun 2025 ini membuat Bank NTT bisa memberikan perhatian lewat penyaluran kredit pada sektor-sektor unggulan seperti pertanian pertanian, peternakan, dan pariwisata.
Dalam rapat Panitia Kerja (Panja) DPRD NTT terhadap LKPJ Gubernur 2024 bersama sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Rabu (23/4/2025), Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, memberikan penjelasan mengenai kinerja Bank NTT, khususnya perbandingan antara tahun 2023 dan 2024.
Yohanis menjelaskan bahwa secara umum, indikator kinerja seperti BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional), pendapatan, serta penyaluran kredit menunjukkan tren positif. Salah satu fokus utama Bank NTT saat ini adalah mendorong penyaluran kredit mikro ke sektor-sektor unggulan seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata.
“Ke depan, kami tidak hanya akan menyalurkan kredit konsumtif. Proporsi penyalurannya juga masih kecil, jadi ini akan jadi fokus pembenahan kami,” jelasnya.
Terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program pemerintah, Yohanis menyampaikan bahwa Bank NTT telah berhasil menurunkan tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) secara signifikan. Dari sebelumnya berada di kisaran 70 persen, kini NPL KUR Mikro turun drastis menjadi 2,6 persen.
“Dengan posisi NPL saat ini, kami memenuhi syarat untuk kembali mendapatkan kuota KUR dari pemerintah pusat. Syaratnya NPL harus di bawah lima persen dan harus dijaga selama tiga bulan. Kalau stabil atau menurun, kuotanya bisa tembus hingga Rp1 triliun,” ujarnya. Hal ini pun sudah dilaporkan kepada Gubernur NTT selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT.
Yohanis optimistis dalam dua hingga tiga bulan ke depan Bank NTT sudah bisa kembali menyalurkan kredit UMKM, khususnya di sektor mikro.
Menanggapi saran DPRD agar Bank NTT mengoptimalkan penerimaan daerah melalui digitalisasi, Yohanis menegaskan bahwa arah transformasi Bank NTT memang tengah difokuskan pada digitalisasi layanan. “Itu akan menjadi sumber PAD, termasuk dari pajak dan retribusi. Kita memang mengarah ke sana,” ujarnya.
Tak hanya itu, Bank NTT juga berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan yang menjadi arahan pemerintah pusat. Hal ini, menurut Yohanis, sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah di semua tingkatan.
“Bagaimanapun juga Bank NTT harus berperan untuk kemaslahatan banyak orang. Ini menyangkut kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Termasuk hilirisasi, pasti kami dukung.
Apresiasi Komisi III DPRD NTT
Komisi III DPRD NTT memberikan apresiasi tinggi kepada Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, atas kinerja dan kepemimpinannya yang dinilai membawa perubahan positif bagi Bank NTT.
Ketua Komisi III DPRD NTT, Yohanes De Rosari, menilai keputusan Bank NTT untuk menjalin Kerja Sama Usaha Bersama (KUB) dengan Bank Jatim sebagai langkah strategis yang menyelamatkan bank dari potensi kerugian.
“Jika waktu itu Bank NTT hanya bekerjasama dengan Bank DKI Jakarta, maka kita akan mengalami kerugian besar karena ada sejumlah kriteria yang ditawarkan yang secara bisnis merugikan. Akhirnya kita ambil haluan ke Bank Jatim dan itu langkah yang sangat tepat,” jelas Yohanes kepada wartawan di ruang Komisi III pada Rabu (23/4/25).
Ia menambahkan bahwa posisi Gubernur sebagai penanggung jawab keuangan daerah sekaligus pemegang saham pengendali menjadi kunci dalam pelaksanaan RUPS mendatang. “Nanti kita lihat hasil RUPS karena itu kewenangan pemegang saham, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” ujarnya.
Sekretaris Komisi III, Refafi Gah, juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Bank NTT yang mencatatkan pendapatan laba luar biasa. Ia menilai kepemimpinan Yohanis Landu Praing memberikan ruang komunikasi yang terbuka melalui kehadirannya di setiap rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD.
“KUB dengan Bank Jatim itu langkah luar biasa. Kalau tidak dilakukan, bisa saja Bank NTT turun status menjadi BPR. Beliau sudah menunjukkan kinerja luar biasa,” tegas Refafi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III, Patta Vincensius, menilai bahwa Yohanis memiliki kemampuan manajerial yang kuat serta memahami jaringan dan kebutuhan dunia perbankan.
“Kalau saya diberikan mandat untuk memilih direktur utama, saya akan memilih Pak Yohanis Landu Praing. Dia paham manajemen bank, jujur, terbuka, dan mampu mengelola uang rakyat dengan baik,” katanya.
Komisi III menilai bahwa di bawah kepemimpinan Plt Dirut saat ini, Bank NTT menunjukkan arah perubahan yang signifikan, tidak hanya dalam hal kinerja keuangan, tetapi juga dalam transparansi dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.(SP)