Pengamat Perbankan Sebut Ajakan Tarik Tabungan Dari Himbara Tidak Tepat Bisa Picu Kenaikan Suku Bunga 

- Jurnalis

Minggu, 23 Februari 2025 - 14:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Savanaparadise.com,-  Saat ini terdapat Seruan tarik uang tabungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN. Seruan ini beredar luar diberbagai linimasa sosial media. Tentu saja seruan ini disebut para Pengamat salah satu bentuk protes yang tidak tepat terhadap keberadaan Danantara.

Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan nasabah tidak perlu khawatir. Sebab, dana nasabah bank Himbara terjamin datanya.

 

“Kekhawatiran bahwa Danantara akan menguasai tabungan masyarakat secara langsung tidak memiliki dasar yang kuat, sehingga ajakan untuk memindahkan dana ke bank swasta lebih bersifat emosional daripada berbasis analisis keuangan yang objektif,” kata Arianto saat dihubungi Suara.com, Sabtu (22/2/2025).

Baca Juga :  Komitmen HIMBARA Dukung Hilirisasi Industri

 

Kata dia, bank BUMN tetap beroperasi sebagai entitas perbankan yang tunduk pada regulasi dan mekanisme keuangan yang ada, termasuk perlindungan dana nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

Oleh karena itu, kekhawatiran bahwa Danantara akan menguasai tabungan masyarakat secara langsung tidak memiliki dasar yang kuat. Sehingga ajakan untuk memindahkan dana ke bank swasta lebih bersifat emosional daripada berbasis analisis keuangan yang objektif,” katanya.

Baca Juga :  Kinerja Keuangan Cemerlang, Analis Kompak Rekomendasikan Koleksi Saham BBRI

 

Lanjutnya, jika terjadi rush money akibat kepanikan yang tidak beralasan, nasabah justru berisiko mengalami kerugian karena bisa kehilangan akses ke layanan perbankan yang stabil serta potensi biaya tambahan dalam perpindahan dana.

 

Selain itu, penarikan dana besar-besaran dapat mengganggu likuiditas bank BUMN, memicu kenaikan suku bunga, dan berdampak pada perekonomian secara luas, termasuk berkurangnya ketersediaan kredit bagi sektor riil.

 

“Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami fakta yang sebenarnya sebelum terpengaruh oleh narasi yang belum tentu akurat, serta bagi pemerintah dan perbankan HIMBARA untuk memberikan komunikasi yang transparan guna menjaga kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional,” tandasnya.(AP)

Berita Terkait

Bank NTT Miliki Direksi dan Komisaris Baru, Dilantik Langsung oleh Gubernur Melki
RUPS LB Bank NTT Tetapkan Pengurus Baru, Gubernur Melki Dorong Reformasi Perbankan Daerah
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pesisir, BRI Gandeng Pemerintah Fasilitasi 1.200 UMKM NTT untuk Naik Kelas
Sabu Raijua Siap Jadi Sentra Garam Nasional, PT Garindo Panen Perdana
223 Kopdeskel di Ende Belum Terbit NIB, Punya NPWP Ada 202
Bupati Badeoda Launching Kopdes Merah Putih Pertama di Ende
OJK Rekomendasikan Charlie Paulus, Rahmat Saleh, dan Alo Geong Jadi Direksi Baru Bank NTT
Bank NTT dan Pemkab Manggarai Timur Nyalakan Harapan Lewat Program Listrik Gratis
Berita ini 3 kali dibaca