Kupang, Savanaparadise.com,- Sudah jatuh tertimpah tangga pula. Mungkin pepatah ini cocok untuk seorang pemuda tanggung sebut saja namanya Rian. Rian yang mengendarai motor Honda FIT X 110 cc tanpa surat lengkap serta tak memakai helm ini memang sedang sial. Niatnya ingin menghindari tilang polisi satuan lalu lintas polres kupang kota, namun nyasar di areal markas Den POM IX detasemen Polisi Militer TNI AD.
Rian sebelumnya melintas dari arah Walikota hendak menuju jalur protokol jalan Eltari. Karena tak memakai Helm dan motor tak memakai Plat Nomor akhirnya di tilang polisi lalu lintas yang kebetulan berpatroli di jalur tersebut.
” Pemotor ini sempat berhenti di jalan Eltari tapi ketika di ajak bicara si pemotor kabur ke arah kantor DPRD NTT dan kantor Gubernur NTT bahkan hingga di depan kantor KPUD NTT,” ujar polisi lalu lintas, Rian, kepada savanaparadise.com, selasa, 29/01/14, dilokasi kejadian.
Karena kabur akhirnya terjadi aksi kejaran antara Rian dan polisi Iwan dari jalur Elatari, areal kantor DPRD NTT, kantor Gubenur dan akhirnya nyasar di markas Polisi Militer di Jalan Polisi Militer. Rian akhirnya di amankan oleh Polisi Militer dan di bawah ke ruang piket karena memasuki areal markas tanpa ijin. aksi kejar- kejaran bak film Holiwod ini menjadi tontonan PNS yang berkantor di DPRD NTT.
Setelah di interogasi oleh tentara yang sedang piket, akhirnya Rian di serahkan kepada polisi lalu lintas untuk di proses sesuai jenis pelanggarannya.
Ketika Rian di gelandang keluar dari markas PM, sempat terjadi perdebatan kecil. Ibu-ibu yang kebetulan berjubel di tempat kejadian perkara. Ibu-ibu yang berprofesi sebagai PNS ini mempersalahkan tindakan polisi yang melakukan pengejaran terhadap Rian yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
“, kenapa kejar dia pak. Kalau dia jatuh lalu mati karmana su?. Lu mau bertanggung jawab ko?”, semprot salah seorang ibu.
Iwan yang mendapat omelan dari ibu-ibu ini hanya tersenyum saja sambil berlalu mengawal Rian ke kantor pos polisi terdekat. Seolah tak puas, ibu-ibu yang sehari bertugas di kantor DPRD NTT ini masih mengajak debat dengan wartawan yang kebetulan meliput. Ada-ada saja.(Kristo/SP)