Waingapu, Savanaparadise.com,- Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, meminta Kepala Desa (Kades) Kuta, Johanes Hambapulu, untuk selalu memantau kondisi dan aktivitas rakyatnya setiap saat. Hanya dengan itu, seorang kepala desa akan mengetahui langsung berbagai permasalahan yang dialami rakyat dan bagaimana solusi dalam mengatasinya.
“Saya minta saudara Johanes Hambapulu harus tau kondisi penduduk desa Kuta. Apa permasalahan yang dialaminya, berapa jumlah dan pertumbuhan penduduk, berapa jumlah usia sekolah tapi belum mengenyam pendidikan, berapa jumlah anak putus sekolah dan berapa dari jumlah penduduk yang kelaparan. Data ini harus tahu dan jika ada yang kelaparan segera berikan laporan ke Bupati untuk ditindaklanjuti. “kata Gubernur Lebu Raya, saat usai melakukan pengguntingan pita di gapura pintu masuk desa Kuta sekaligus menandai desa Kuta, kecamatan Kanatang, kabupaten Sumba Timur, ditetapkan sebagai Kampung Sadar Keluarga Berencana (KB), Jumat (29/4) petang.
Turut mendampingi Gubernur Frans Lebu Raya, saat penetapan desa kuta sebagai kampung sadar KB, antara lain, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora dan Umbu Lili Pekuwali, Bupati Manggarai, Deno Kamelus, Bupati Sumba Tengah, Umbu S. Pateduk, Bupati Sumba Barat, Agustinus N Dapawole, Wakil Bupati Flores Timur, Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Kresaputra dan Karo Humas, Semuel Pakereng. Setelah peresmian Kampung Sadar KB, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama perluasan pembangunan kantor desa Kuta.
Sebagai Kampung Sadar KB, menurut Gubernur Lebu Raya, kepala desa Kuta dan warganya dapat merencanakan dan menciptakan adanya keluarga yang berkualitas. Artinya, membangun keluarga dengan perencanaan yang matang dan dapat menghasilkan anak cucu yang sehat jasmani dan rohaninya.
“Desa Kuta dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam memaknai pentingnya keluarga bagi masa depan terutama untuk menciptakan keluarga sejahtera. Perencanaan keluarga dilakukan secara tepat, yaitu, kapan memiliki anak, berapa jumlah anak, perhatian pada pendidikan dan kesehatan anak serta pelajari ruang lingkup pergaulan anak,” tutur Lebu Raya.
Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Kresaputra, mengatakan terdapat beberapa kriteria ditetapkan sebagai Kampung Sadar KB, yaitu pada desa yang letaknya di pinggir pantai,, desa dikategorikan tertinggal dan memiliki interaksi antar warga secara aktif. Untuk itu, lanjut Kresaputra, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Bupati Sumba Timur dengan ditetapkan desa Kuta sebagai Kampung Sadar KB.
Desa Kuta memiliki luas wilayah 49,9 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 1.072 jiwa (263 kk) yang tersebar di 13 dusun, 16 RT dan 8 RW. Mata pencaharian masyarakat sebagai petani dan nelayan juga dikenal sebagai desa wisata. Kepala Desa Kuta, Johanes Hambapulu, kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya, mengutarakan sejumlah persoalan terkait fasilitas alat tangkap ikan dan pola bertani masyarakatnya yang masih tradisional.(SK)