Kupang, savanaparadise.com,– Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Abraham Klakik mengatakan, promosi Sail Komodo 2013 hanya bisa dilakukan melalui mulut, karena keterbatasan dana promosi untuk event berskala internasional ini.
Kepada wartawan di Kupang, Rabu (9/1), Klakik menuturkan, dalam kepanitiaan Sail Komodo 2013 tingkat Provinsi NTT, Disbudpar dipercayakan membidangi promosi. Tahun 2012 dana yang dikucurkan sebesar Rp 1,5 miliar untuk promosi, masih sangat kurang.
“Dana itu terlalu kecil untuk promosi, karena itu kami memilih promosi melalui mulut. Bagi kami, ceritera daru mulut ke mulut itu lebih cepat ketimbang promosi melalui media massa,” katanya.
Tahun anggaran 2013 ini lanjut Klakik, sudah disetujui dana promosi melalui APBD Provinsi NTT 2013 sebesar Rp 3 miliar. Dana itu pun masih sangat kurang untuk biaya promosi.
Tentang bentuk promosi yang dilakukan selama 2012 dengan dana sebesar Rp 1,5 miliar, Kalkik dengan enteng menjawab, sudah selesai digunakan untuk promosi. “Dananya sudah selesai kami gunakan untuk promosi,” jawabnya singkat tanpa mau menjelaskan model dan cara promosi yang sudah dilakukan selama 2012.
Menurut Klakik, kecilnya biaya promosi, sehingga promosi melalui media massa baik cetak maupun elektronik serta media lainnya tidak dianggarakan atau ditiadakan. Selain karena mahal biayanya juga karena kurang efektif.
“Saya sudah coba menghubungi Angkasa Pura untuk memasang baliho Sail Komodo 2013 di Bandara Soekarno Hatta, Banten, juga di Ngurah Rai, Bali, namun biayanya sangat mahal. Satu baliho di Soekarno-Hatta harganya Rp 1 miliar dan di Bali Rp 850 juta. Karena itu kita hanya mempromosikan Sail Komodo dari mulut ke mulut saja,” katanya.(SP)