Tutup Perbatasan, Warga Nagekeo Gagal Ambil Gaji Pensiun di Ende

- Jurnalis

Minggu, 3 Mei 2020 - 19:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Mbay, Savanaparadise.com,- Keputusan Bupati Ende terkait pengendalian Transportasi di Wilayah Perbatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ternyata mempunyai dampak yang lain. Beberapa warga Nangaroro, Kabupaten Nagekeo gagal mengambil gaji pensiun di Ende.

Hal ini terungkap berkat pengakuan Kapolsek Nangaroro, Ipda Abubakar Le. Kepada sejumlah wartawan ia mengatakan beberapa warga dari Nangaroro gagal ke Ende akibat kebijakan penutupan perbatasan oleh Bupati Ende.

” Perlu di ketahui sebelumnya ada warga Nagekeo yang dilarang masuk ke wilayah Ende. Ada warga saya, beliau pensiunan PNS dari Nangaroro. Dan hak pensiunannya diambil di ende, dan tidak diizinkan masuk,” kata Abubekar ketika ditemui wartawan di Perbatasan Nangaroro, Minggu, 03/05/2020.

Baca Juga :  Enam Nelayan NTT Ditolong Kapal Jepang Saat Terdampar Di Australia

Ia mengatakan dari kejadian tersebut menunjukkan kebijakan penutupan wilayah berdampak buruk terhadap orang lain.

” Hal seperti ini yang harus diperhatikan kalau diabaikan orang mau makan apa? Kalau Corona belum berakhir sampai kapan dan peraturan ini di berlakukan, kasihan orang-orang ini,” kata Abubekar.

Ia mengatakan setiap keperluan seseorang harus di pertimbangkan jangan sampai menimbulkan masalah baru lagi

Abubekar menjelaskan bahwa isolasi daerah memang perlu tapi harus ada koordinasi lintas sektoral antara pimpinan daerah. Sehingga bisa menghasilkan sebuah kebijakan yang menguntungkan kita semua

” Ingat. Setiap daerah pasti saling membutuhkan, yang tidak ada di kabupaten Ende pasti diambil dari daerah lain begitu pun sebaliknya. Pikirkan timbal baliknya,” kata dia.

Baca Juga :  Frans Leburaya Disebut-Sebut Sebagai Capres Alternatif

Ia menyarankan supaya setiap posko tetap mempertahankan protap penanganan para pelaku perjalanan dalam daerah.

” Kita pertahankan saja apa yang sudah kita buat selama ini di posko. Awasi warga asing ataupun sanak saudara kita yang datang dari daerah Luar maupun daerah tetangga. Perketat penjagaan di setiap posko perbatasan untuk mengantisipasi warga yang berani nekat masuk dan melintasi pada waktu Tengah malam,” jelasnya.

Ia juga menghimbau kepada warga Nangaroro ketika ada tamu ataupun sanak saudara kita yang baru datang harus wajib lapor ke posko untuk dilakukan pengecekan dan pemeriksaan.(FR)

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 0 kali dibaca