Tanggapan Dari Pihak Agen Soal Kelangkaan Minyak Tanah di Ende

Admin PT. Nirmala Cahaya Energi, Yanti Bogo (baju coklat) dan Admin PT. Triguna Karya Mandiri, Anita Irene (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,- Kelangkaan minyak tanah kembali terjadi di Kabupaten Ende. Kelangkaan ini  mengakibatkan masyarakat sangat kesulitan mendapat pasokan minyak tanah.

Bahkan ada warga yang rela berkeliling diseputaran kota Ende demi mencari disetiap pangkalan ataupun pengecer, kalau-kalau ada yang menjual minyak tanah.

Bacaan Lainnya

Hingga detik ini belum ditemukan secara pasti, apa yang menyebabkan sehingga kelangkaan minyak tanah ini masih saja terjadi.

Untuk mengetahui sebab musebab, sehingga terjadi kelangkaan minyak di seputaran kota Ende, media ini mencoba melakukan penelusuran terhadap 3 agen minyak tanah di Ende.

Dari hasil penelusuran SP kepada 3 agen yakni, PT. Triguna Karya Mandiri, PT. Nirmaka Cahaya Energi, dan PT. Bumi Makmur Sentosa Agung, terdapat beragam tanggapan yang disampaikan oleh ke-3 agen ini.

“Untuk penyaluran minyak tanah ini kami lakukan setiap hari pak. Dan setiap hari kami salurkan sebanyak 5 KL (kilo liter)”, kata Admin PT. Triguna Karya Mandiri, Anita Irene saat ditemui awak media diruang kerjanya, Rabu (31/08/22).

Menurutnya sejauh ini pendistribusian minyak tanah dari pertamina ke agen dan dari agen ke pangkalan selalu berjalan lancar tanpa ada kendala.

Ia pun merasa aneh, kendatipun pendistribusian berjalan normal akan tetapi masih terjadi kelangkaan minyak tanah yang dialami oleh masyarakat.

“Jumlah pangkalan yang ada di bawah naungan kami sebanyak 217 pangkalan. Di bulan Agustus ini kami mendapat kuota sebanyak 130 KL dan perhari kami layani 5 KL”, beber Anita.

Dari 217 pangkalan, jelas Anita, tersebar didua wilayah yakni, di dalam kota Ende dan luar kota Ende.

“Dikota Ende sendiri wilayah penyaluran kami adalah kecamatan Ende Timur. Sedangkan luar kota yang kami layani adalah, Wolowaru, Wolojita, Detusoko, Welamosa, Ropa, dan Maurole”, urainya.

Anita juga menjelaskan nama-nama pangkalan yang berada di bawah naungan PT. Triguna Karya Mandiri itu diperoleh dari dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Ende.

Setelah penyaluran minyak tanah itu dilakukan, mekanisme selanjutnya, kata dia, nama-nama pangkalan yang sudah menerima pendistribusian itu akan dikirim kembali ke Disperindag.

“Kita selalu berkoordinasi dengan Disperindag dan kita juga lakukan pengawasan”, ucapnya.

Tanggapan yang sama juga di lontarkan oleh Admin PT. Nirmala Cahaya Energi, Yanti Bogo yang merupakan salah satu agen dari 4 agen minyak tanah yang ada di kabupaten Ende.

Menurut dia, selama ini terkait pendistribusian minyak tanah dari pertamina ke agen dan dari agen ke pangkalan selalu berjalan lancar kendatipun kuota yang mereka dapat paling sedikit dari 3 agen yang ada.

Walaupun kuota yang didapat sedikit, tapi dirinya memastikan dari 156 pangkalan yang tersebar di dalam dan luar kota Ende semuanya tidak bermasalah.

“Setiap hari kita angkut 5 KL kendati jatah yang kita dapat selalu berubah-ubah setiap bulannya, ada yang 90 KL ada juga yang 95 KL. Untuk bulan Agustus 90 KL dan bulan September nantinya 95 KL”, terang Yanti.

Yanti juga mengakui pihaknya selalu memantau kesetiap pangkalan kalau-kalau ada pangkalan yang menjual harga minyak tanah tidak sesuai dengan Harga Enceran Tertinggi (HET).

Apabila hal itu ditemukan, maka pihaknya akan memanggil para pihak yang nakal itu untuk memberikan teguran.

Perasaan heran bercampur bingung juga diutarakan oleh Admin PT. Bumi Makmur Sentosa Agung, Nurhayati yang merupakan salah satu agen minyak tanah yang ada di Ende.

Ketika di konfirmasi awak media di ruang kerjanya, ia juga menjelaskan hal sama bahwa proses pendistribusian minyak tanah dari pertamina ke agen dan dari agen ke pangkalan selalu berjalan lancar.

Akan tetapi yang membuat dirinya merasa aneh dan bingung kenapa bisa terjadi kelangkaan minyak tanah yang begitu besar dirasakan oleh masyarakat.

Padahal setahu dirinya hampir tiap hari terjadi proses pendistribusian minyak tanah dari agen ke setiap pangkalan.

“Kita juga bingung kenapa terjadi kelangkaan minyak tanah. Padahal pendistribusian dari pertamina ke agen, lalu dari agen ke pangkalan barjalan lamcar”, kata Nurhayati dengan nada heran.

Nurhayati mengungkapkan, untuk PT. Bumi Makmur Sentosa Agung sendiri dari data yang diberikan oleh pihak Disperindag terdapat 350 pangkalan yang terdaftar di PT ini.

Dari 350 pangkalan itu, ungkap dia, dibagi dalam dua wilayah yakni dalam kota Ende dan juga luar kota Ende.

Untuk dalam kota sendiri ada 4 kelurahan yang harus kami layani yakni, kelurahan potulando, kelurahan onekore, kelurahan paupire, dan kelurahan kelimutu.

Sedangkan untuk luar kota yakni, Nangapanda, Jopu, Wolowaru, Welamosa, dan Maurole.

Nurhayati menguraikan, di bulan Agustus ini pertamina mendistribusikan minyak tanah ke PT Bumi Makmur sebanyak 170 KL.  Dari 170 KL itu, setiap hari pihak kita distribusikan ke pangkalan dalam 1 tangki sebanyak 5 KL untuk dibagikan ke 25 pangkalan.

“Jadi perhari ada 25 pangkalan yang kita distribusikan dengan uraian 1 pangkalan dapat 1 drum untuk dua minggu pertama”, urainya.

Nantinya, jelas dia, secara prosedur minyak tanah yang didroping oleh agen ke pangkalan tersebut harus diperuntukan bagi masyarakat yang berada disekitar wilayah pangkalan itu berada.

“Apabila ditemukan ada penyalagunaan minyak tanah yang dilakukan oleh pangkalan kepada orang lain dan itu diketahui maka pangkalan itu akan dicabut ijinnya”, tegas dia.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait