Program Desa Mandiri Anggur Merah Berhasil Menciptakan Lapangan Kerja Baru

- Jurnalis

Kamis, 19 Juli 2012 - 07:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com, Sebuah Program yang digalakkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya dan Wakil Gubernur NTT, Esthon L Foenay, telah memberikan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di NTT, karena program tersebut dinilai telah berhasil memberikan dampak yang baik dari berbagai aspek kehidupan masyarakat NTT yang berada di desa-desa.

Sesuai pantaun wartawan di Lewoleba dan Flores Timur pada pekan lalu yang selama ini mengelolah  budidaya  rumput laut dan bekerja sebagai nelayan serta petani di dua kabupaten itu. menurut  Ahmad, seorang petani dan nelayan Desa Dikesare Kecamatan Leba Tukan Kabupaten Lembata, Desa yang mendapat bantuan dana sebesar Rp 250 juta dari program Desa Mandiri Anggur Merah di Kabupaten Lembata. Ahmad, berterima kasih kepada Gubernur NTT dan bersyukur  karena program tersebut telah menyelamatkan kami dari pengangguran. “Sebelumnya kami hanya bisa merantau ke Malaysia mencari kerja untuk membiayai kehidupan keluarga dan biaya sekolah anak. Hal tersebut mendapat banyak masalah di Negeri jiram itu. tetapi kini kami telah mendapat pekerjaan yang mendatangkan keuntungan besar lewat program ini,” jelas Ahmad.

Ahmad, mengatakan, kami sebanyak 10 orang dalam satu kelompok menanam rumput laut dan hasilnya sangat bagus. Disamping itu kami tetap sebagai nelayan mencari ikan. Kami sangat berterima kasih karena kami diberi berkah melalui program tersebut. Masyarakat  tidak lagi merantau ke Malaysia. Sebab kalau merantau maka akan kehilangan kesempatan untuk berusaha di kampungnya sendiri.

Baca Juga :  Anwar dan Komisi IV DPRD NTT Beda Pendapat Soal Jembatan Palmerah

Masyarakat berlomba – lomba berusaha karena dana sudah disiapkan di Desa. Kalau mau berusaha bisa pinjam dengan bunga yang sangat rendah. “Merasakan sendiri sebab kami mendapat pinjaman, dalam waktu yang singkat  atau satu kali panen saja kami langsung melunasi pinjaman itu. kami disini bisa menanam tiga sampai empat kali. Saat ini anak kami bisa sekolah ada juga kuliah di Kupang, beli motor, pasang listrik di rumah, perbaiki rumah dan kebutuhan rumah tangga terpenuhi,” ungkap Ahmad.

Ahmad, menambahkan, ada pemberitaan dimedia cetak yang mengatakan desa mandiri anggur merah itu tidak baik, itu menandakan bahwa orang itu malas dan mau harap gampang, atau orang itu tress atau tidak waras. “Saya ini sudah empat kali merantau di Malaysia. Kita bekerja di Malaysia ya sama mencari uang. Kalau malas ya tidak mendapat uang. Kalau saat ini pemerintah telah menyiapkan dana, lapangan kerja sudah ada, kenapa kita tidak mau bekerja. Malah menghujat Gubernur dan Wakil Gubernur kita. Nyatanya banyak masyarakat di sini yang berusaha sukses. Seperti ternak kambing, babi dan sapi sudah sukses. Hanya orang malas saja yang memvonis Gubernur kalau tidak mau berusaha maka menjadi sampah masyarakat. kemana saja kau bekerja tapi malas maka tidak dipakai,” tambah Ahmad sambil mengancang kalau media yang selalu memberitakan menghujat Gubernur NTT tentang program Anggur Merah, kalau datang di kampungnya akan berhadapan dengannya.

Baca Juga :  DPRD Minta Mahasiswa Polisikan Direktur Akper Mandiri

Program Desa Mandiri Anggur Merah telah membantu di 585 Desa yang menyebar di wilayah  NTT dengan jumlah tenaga kerja sebagai fasilitator atau penyuluh sebanyak 585 orang. Desa  yang mendapat program Desa Mandiri Anggur Merah akan terus bertambah karena program itu memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat dan masih banyak desa yang sangat membutuhkan program itu. Program tersebut sudah direplikasi oleh para Bupati dengan tujuan yang sama membantu masyarakat di NTT, Kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, saat melakukan jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis (19/7).

Frans Lebu Raya, meminta dukungan pers untuk mengsukseskan program ini karena program tersebut untuk mengentasan kemiskinan di daerah ini. Disamping itu pengembangan desa pariwisata terus di kembangkan serta peningkatan pertanian, peternakan dan nelayan demi memperkuat ketahanan pangan di wilayah ini sehingga masyarakatnya sejahtera, kata Frans Lebu Raya.

NTT secara administrasi pemerintahan sampai dengan tahun 2011, Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten /Kota, 298 kecamatan, 316 Kelurahan dan 2.664 Desa selalu menanti datangnya program tersebut untuk menyentu secara langsung ekonomi masyarakat.(Elas).

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 3 kali dibaca