Kupang, Savanaparadise.com,- Pada tanggaln19 Agustus hari ini, menjadi hari yang paling membahagiakan. Betapa tidak, sebagai leader Riser Car di Sabu Raijua ini akan mendapat kado istimewa dari Lyn sebagai perpanjangan tangan aplikasi digital Riset Car. Mobil impian untuk Eduard Lukas atas sejumlah pencapaiannya di aplikasi yang sudah hilang ditelan bumi.
Janji itu sudah lama ia nantikan, bahkan ia mengaku rela memutar kembali semua keuntungan demi mencapai level VIP 4 yang menjadi syarat. Namun, hari yang ditunggu tak pernah datang. Mobil yang dijanjikan hilang bersama dengan lenyapnya aplikasi Riset Car dari peredaran.
“Sejak awal saya sudah dijanjikan mobil. Katanya tanggal 19 Agustus akan ditransfer, tapi sebelum itu, aplikasinya sudah hilang tanggal 14. Semua janji tinggal omong kosong,” ucap Eduard dengan suara berat.
Eduard bukan satu-satunya. Ada tiga orang lain yang juga dijanjikan hadiah serupa. Mereka sama-sama berusaha keras memutar modal, mengorbankan simpanan, bahkan ikut menanggung risiko lebih besar agar bisa naik ke level yang dijanjikan. Level itu disebut mampu menghasilkan minimal Rp14 juta per hari.
Untuk bisa mencapainya, Eduard dan ratusan anggota lain dipaksa terus melakukan deposit ulang. Sosok bernama Lyn, yang dikenal sebagai admin pusat, mendesak agar anggota melakukan isi ulang untuk program sewa mobil di Jakarta. Jika tidak, saldo dan keanggotaan mereka akan hilang. Eduard akhirnya menuruti instruksi tersebut meski tanda-tanda kecurigaan semakin jelas.
Namun, bukan mobil yang ia terima, melainkan kabar pahit. Aplikasi tak bisa lagi diakses. Semua dana raib, hadiah mobil pun sirna. “Hari itu, 19 Agustus, saya benar-benar terpukul. Seharusnya saya menerima mobil, tapi yang ada justru kenyataan pahit. Semua usaha, semua harapan, lenyap begitu saja,” kata Eduard lirih.
Kini Eduard bersama ribuan korban lain hanya bisa berharap pihak berwenang bisa segera mengusut kasus ini. Mereka mendesak aparat menelusuri identitas dan jaringan pelaku, terutama Lyn yang disebut sebagai dalang utama.
“Kami hanya ingin kebenaran. Kami sudah kehilangan banyak. Jangan sampai ada korban berikutnya,” tegas Eduard.
Kini Eduard Lukas mondar-mandir di Polres Sabu Raijua guna mendapat rekomendasi untuk melaporkan tindakan bejat Lyn bersama penanggung jawab PT Riset Car Indonesia ke Cyber Crime Polda NTT. (SP)