Mbay, Savanaparadise.com,- Kuasa Direktur CV Aliance Jaya, Arif B. Sir di ancam oleh beberapa orang yang tak dikenal sebelum dirinya menandatangani kontrak kerja dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Saat ditemui media SP, Jumat (6/8/21), di kediaman Paskalis Uwa, di Desa Nangadhero, Dusun I, RT. 3.
Arif menceritakan Kejadian itu terjadi pada hari Minggu, (1/8).
Menurut Arif awal mula dirinya di hubungi Lorens untuk bertemu. Permintaan itupun di Amini oleh Arif. Sehingga pertemuan pun terjadi.
Arif menyebutkan yang hadir pada saat pertemuan itu ialah Lorens, Daud, Faisal, dan Boy. (Nama sapaan-Red).
Dalam pertemuan tersebut, menurut Arif, yang masuk dalam rumah hanya bertiga yaitu, Lorens, Daud, dan Faisal.
“Sedangkan Boy duduk di depan teras”, beber Arif.
Inti dari pembicaraan kami pada saat itu, jelas Arif, mereka ingin mengalihkan pekerjaan pagar RSD Aeramo, dari saya ke Lorens.
Namun, ujar Arif permintaan itu ditolak oleh dirinya dengan alasan bahwa apabila ia mengalihkan pekerjaan tersebut pasti akan terjadi masalah.
Arif menjelaskan setelah permintaan itu di tolak, situasi pun mulai memanas. Tiba-tiba, kata Arif, Boy yang dari tadi mendengarkan pembicaraan kami, sontak berdiri dan berteriak dari luar rumah.
“Eww kau Arif, pendatang dari Alor, kau seret itu perempuan PPK kesini” Teriak Arif, meniru kembali seperti yang dilakukan oleh Boy saat itu.
Merasa tertekan, jelas Arif, Paskalis Uwa (pemilik rumah-Red) yang juga turut hadir pada saat itu, langsung berdiri dan terjadi adu mulut antara Boy dan Paskalis.
Menurut Arif, Boy mengeluarkan kata-katanya demikian “Kakak (Paskalis-Red) jangan ikut campur urusan kami”.
Arif menambahkan, setelah Boy mengatakan hal itu kepada Paskalis, lalu Paskalis pun membalasnya dengan mengatakan, “Boy ini rumah saya, jadi saya punya hak untuk menjaga keselamatan orang yang ada didalam rumah saya”.
Setelah Arif menyampaikan hal itu, lalu Paskalis mengkisahkan kembali saat dirinya beradu mulut dengan Boy.
Menurut Paskalis, Boy meminta dirinya untuk tetap menunggu.
“Tunggu disini. Jangan kumpul orang, saya akan datang lagi”, ungkap paskalis mengulang kembali kata-kata Boy.
Tidak lama kemudian, ujar Paskalis, keluarlah Julius Bagus alias Agus dari dalam mobil, kemudian disambut oleh Rofinus Riwu dan langsung mencekik leher Bagus.
Namun dengan cepat, ungkap Paskalis, dirinya melerai keduanya sehingga perkelahian itu tidak terjadi.
Paskalis mengungkapkan situasi saat itu agak sedikit tenang ketika dirinya mengajak Lorens, Daud, Faisal dan Bagus agar duduk kembali di kursi dan membicarakannya dari hati ke hati secara baik.
Beberapa jam kemudian, terang Paskalis, keadaan kembali memanas ketika Boy, bersama rombongan bermotor dan dum truk, dengan puluhan orang di dalamnya, datang dan langsung parkir dijalan, depan rumah mantan purnawirawan TNI.
Beruntung, kata Paskalis warga disekitar keluar dan langsung mencegat.
“Kalau mau bertamu, datang baik-baik, jangan ribut-ribut di rumah orang”, ucap Paskalis meniru kata-kata dari beberapa warga pada saat kejadian.
Namun situasi terkendali, satu demi satu berbalik arah, lalu pulang.
Kepada media SP, dengan tegas Paskalis mengatakan, keselamatan adik saya Arif adalah tanggungjawab saya. Karena dia datang dari Alor langsung minta untuk nginap di rumah saya. Jadi saya punya hak untuk menyelamatkan dia dari ancaman apapun.
Sesudah menceritakan kronologis di atas, Paskalis kemudian memberikan kesempatan kepada Arif untuk menceritakan kembali apa yang menyebabkan sehingga dirinya di ancam dan dipolisikan.
Kepada SP, Arif menuturkan bahwa dalam pembicaraan itu, Lorens sempat mengatakan bahwa proyek pagar RSD Aeramo, Dia (Lorens-red) sudah kawal dan sudah negosiasi dari tahun lalu. Dan semua masyarakat Danga sudah tahu kalau pekerjaan itu dia yang kerjakan. Tapi anehnya, dia tidak ikut tender.
Lebih lanjut, Arif menuturkan, dia (Lorens-Red) meminta kepada saya untuk mengalihkan semua pekerjaan dan juga membuka rekening giro atas namanya.
“Setelah kejadian itu, saya mendapat banyak pressure melalui pesan dan juga Chat WA, namun saya tidak merespon mereka, buktinya saya masih ada di handphone saya”, imbunya.
Saat ditanya terkait adanya laporan ke Polres Nagekeo tentang dugaan pemalsuan tanda tangan perjanjian sewa kendaraan dum truk sebanyak dua buah oleh Sambu Ignatius Auralius dan menyeret namanya, Kuasa direktur CV Alince Jaya, Arif menjelaskan bahwa semua dokumen itu sudah saya percaya kepada Julius Bagus alias Agus untuk urus itu semua termasuk dengan perjanjian sewa kendaraan itu.
“Saya sudah bayar 12 juta untuk meminta dia urus semua dokumen termasuk dengan perjanjian sewa alat , buktinya masih ada di saya” ujarnya.
Lanjut Arif menyangkut tanda tangan itu, saya tidak tahu menahu, itu urusan pak Bagus, sampai detik ini saya juga belum pernah bertemu dengan pemilik alat itu, apa lagi memalsukan tanda tangan nya.
Terkait laporan itu, kata Arif, saya menghargai beliau (Auralius-red), dia tidak salah dan dia tidak tahu menau persoalan ini.
Usai mendatangi kediaman Arif, Jumat (6/8), Pada tanggal (9/8/21), media SP kembali mengkonfirmasi Direktur CV. Alince Jaya, Arif B. Sir melalui sambungan telepon seluler.
Konfirmasi itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang menyeret dirinya.
Dari seberang, Arif menuturkan, mengenai laporan itu, dirinya sudah di panggil pihak berwenang untuk memberikan keterangan.
“Saat ini saya tinggal menunggu hasil dari pihak kepolisian”, tutur Arif.
Penulis: Fardin Bay
Editor: Chen Rasi