Julie Laiskodat Berharap Komisi II DPRD NTT Jembatani Kerjasama Dekranasda dan UMKM

Kupang, Savanaparadise.com,- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Julie Sutrisno Lasikodat berharap Komisi II DPRD NTT bisa menjembatani Dekranasda bekerjasama dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menurut Julie, saat ini Dekranasda memfasilitasi kurang lebih 300 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari seluruh NTT mulai dari penenun, kerajinan tangan hingga kuliner untuk dibeli termasuk pendampingan perizinan.

Bacaan Lainnya

“Karenanya saya mengharapakan agar Komisi II menjadi perpanjangan tangan Dekranasda di Dapil masing-masing untuk menjembatani kerja sama UMKM dan Dekranasda NTT,” kata Julie kepada wartawan, Rabu (18/8/21).

Dalam upaya mensejahterakan masyarakat, Dekranasda terus membangun kemitraan dengan DPRD NTT, terlebih khusus Komisi II.

Karenanya, dikesempatan tersebut, Julie Laiskodat mengundang Ketua Komisi II Kasmirus Kolo beserta anggotanya seperti, Johanes Lakapu, Reny Marlina Un dan Maria Nubansaku, untuk memperlihatkan secara langsung kepada mereka seluruh kegiatan yang telah telah dilakukan.

Didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Julie Laiskodat menyampaikan program-programnya yang telah didukung selama ini.

“Saya mengundang anggota Komisi II DPRD NTT untuk berkeliling Dekranasda, sambil melihat secara langsung isi dalam gedung,” katanya.

Menurut Julie, sebelumnya gedung Dekranasda boleh dibilang gedung tua yang pintunya selalu tertutup, namun sekarang dia ubah menjadi sebuah toko, untuk ikut menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) bagi NTT.

“Awal mulanya, belum seperti sekarang, kondisi gedung ini, pintunya selalu tertutup semua. Sekarang saya ubah jadi toko. Ruangan di dalam juga bisa disewakan untuk kegiatan lain. Ini juga untuk PAD. Dulu orang lihat sebagai kantor, sekarang kita ubah jadi seperti toko pada umumnya,” beber Julie.

Julie mengaku, Dekranasda menjadi jaminan keberlanjutan dan stok kelor bagi pihak ketiga, misalnya di hotel-hotel. Dekranasda juga menjembatani petani-petani kelor untuk segi pemasaran.

“Kedepan saya akan usulkan agar produk-produk unggulan NTT harus dipromosikan. Untuk menjawab itu semu, perlu bersinergi lintas sektor atau lintas OPD.

“Contohnya kami ingin mempromosikan daging Se’i, maka harus berkolaborasi dengan Dinas Peternakan,” jelasnya.

Julie mengatakan Dekranasda akan selalu terbuka menerima UMKM yang datang dan bekerja sama dengan Balai POM Kupang untuk izin layak edar dan lainnya.

“Saya juga mempunyai keinginan besar agar tidak lagi menggunakan kemasan plastik demi mengurangi sampah plastik di NTT,” jelasnya.

Ia menambahkan untuk mengurangi sampah plastik Dekranasda berupaya agar wadah produk-produk yang dibeli konsumen, tidak lagi menggunakan kemasan plastik namun anyaman yang dipasok oleh pengrajin.

Julie mengaku, prestasi yang telah dicapai oleh Dekranasda dan TP PKK Provinsi NTT antara lain, berhasil mendapatkan ISO 9001.

Dikesempatan yang sama, Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Kasimirus Kolo menuturkan, satu hal yang sering ditemui di masyarakat adalah pemasaran. Dengan penyampaian dari Julie Sutrisno Laiskodat, kata dia menjadi kabar baik bagi para pelaku UMKM dan perputaran ekonomi masyarakat.

“Kami dari Komisi II tentunya sangat mendukung dengan gebrakan yang telah dibuat Dekranasda NTT demi mendongkrak UMKM di NTT untuk bangkit dan bisa bersaing”, ujar Kasimirus.

Karena itu, kata dia, kami sangat berterima kasih kepada Bunda, dan atas harapan bunda, nantinya akan kami sampaikan ke Dapil kami masing-masing. Sehingga harapan untuk bisa bekerja sama dengan semua UMKM dapat terwujud,” tutur Kasimirus.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda karena ikut memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemprov NTT.

Sedangkan Kepala Disperindag Provinsi NTT, Nasir Abdulah, kepada wartawan menyampaikan, dana hibah yang diberikan kepada Dekranasda kurang lebih Rp 9 Miliar.

“PAD yang diberikan oleh Dekranasda di peroleh dari Jakarta Fashion Week, dibeli dan dijual di dekranasda. Pendapatan itulah yang masuk ke PAD”, jelasnya

“Khusus tahun 2021 belum ada karena memang masa pandemi sehingga kegiatan yang mengumpulkan orang tidak dilakukan,” tutupnya. (*)

Pos terkait