Antisipasi Coronovirus, Gubernur NTT Akan Mobilisasi Dokter Spesialis Paru

- Jurnalis

Senin, 23 Maret 2020 - 13:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kupang, Savanaparadise.com,- Gubernur NTT , Viktor Bungtilu Laiskodat terus melakukan berbagai upaya untuk menghadapi pandemi Global Coronavirus. Laiskodat akan mendatang dokter spesialis Paru ke NTT.

kepala Dinas Kesehatan NTT, mengatakan hal itu dokter Domi Mere kepada pers di sela-sela kunjungan Gubernur VBL di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Senin (23/03/2020).

” Hal yang kita butuhkan dalam percepatan adalah ketersediaan dokter spesialis paru. Saat ini di NTT baru ada empat (4) spesialis paru,” jelas mantan Dirut Rumah Sakit Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang.

Menurut dia, Gubernur telah mengambil langkah untuk memobilisasi dokter paru tersebut.

Baca Juga :  Gugatan Honing, Gusti: Mahkamah Partai Sudah Rekomendasikan Dipecat

“Beliau sudah siapkan dan beliau sudah koordinasikan dengan Bapak Wagub bahwa akan standby pesawat Trans Nusa yang jadwalnya akan ditentukan oleh Kadis Kesehatan untuk memobilisasi sesuai kebutuhan,” ucap dokter Domi.

Di tempat yang sama, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si mengaku, kehadiran Gubernur VBL dan Wagub Nae Soi sangat berarti terutama member kenyamanan secara psikologis bagi para dokter dan tenaga medis lainnya. Bahkan, “tadi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur meminta kita membuat simulasi bagaimana jika diantara 101 orang ini ada yang positif,” kata mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.

Ditandaskan, dari 122 Orang Dalam Pemantauan atau ODP sejak 3 Maret 2020 lalu hingga kini menjadi 101. “Dibagi menjadi Kota Kupang 34, yang sembuh/selesai pemantauan 10 orang, jumlah saat ini 24 orang dan 1 orang masih dirawat di RS. Lembata 2 orang dan masih dirawat di RS, di Mabar 21, Kabupaten Kupang 2 orang, Sikka 15, TTS 4, Matim 1, Flotim 2, Malaka 1, Alor 1, Sumba Timur 6, Belu 5, SBD 8, Ende 3, Manggarai 6. Ende dari 3 orang 1 dirawat di RS, SBD di rumah, dan Sumba Timur ada 1 yang di rawat di RS. Alor dirawat di RS dan di Manggarai Barat ada 1 yang dirawat di RS,” ucap Marius. (Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 0 kali dibaca