Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Pelayaran Fery Di sejumlah Rute Terhenti

- Jurnalis

Selasa, 19 Juni 2012 - 06:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, savanaparadise.com – Angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda laut Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan terganggunya pelayaran Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) kembali menutup sejumlah rute pelayaran kapal fery. Akibat penghentian pelayaran tersebut membuat tumpukan kendaraan roda empat di areal parkir pelabuhan Bolok.

Manager Operasional PT ASDP Cabang Kupang, Arnold Jansen mengatakan ini kepada wartawan di Kupang, Selasa (19/6).

Arnold menjelaskan, penutupan sementara pelayaran kapal Fery ke sejumlah rute dimaksud karena kecepatan angin di laut sangat tinggi dan berpengaruh kepada gelombang laut. “Sejak kemarin Senin (18/6) pelayaran Kupang-Rote dan Sabu dihentikan sementara karena angin kencang disertai gelombang tinggi,” ujarnya Arnold Jansen.

Baca Juga :  NTT Sebagai Etalase PKS Dalam Mengelolah Indonesia

Arnold menyampaikan, pelayaran ke sejumlah rute belum dapat dipastikan. Namun kemungkinan sekitar tiga atau empat hari ke depan, pelayaran sudah dibuka kembali.

Biasanya, angin kencang yang berpengaruh terhadap tinggi gelombang laut, tidak memakan waktu yang lama. Prinsipnya, pelayaran akan dibuka kembali setelah kecepatan angin mulai berkurang.

Sedangkan pelayaran dengan tujuan Kupang-Larantuka, Kupang – Ende, Kupang- Aimere-Sumba, Kupang – Lewoleba tetap melakukan pelayaran seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Syaiful Hadi menjelaskan kepada wartawan, gelombang tinggi yang melanda perairan NTT dipicu siklon tropis GUCHOL yang berpusat di bagian Timur Filipina. Tekanan udara di pusat badai yang sangat rendah yakni mencapai 935 milibar (MB).

Baca Juga :  Megawati Setujui Frenly Bertarung Di Pilkada NTT

Kondisi tersebut, lanjut Syaiful Hadi, mengakibatkan angin dari daerah bertekanan udara tinggi seperti Australia bertiup kencang ke arah Asia, melintasi perairan Indonesia termasuk NTT. Adapun tekanan udara di Australia mencapai 1.031 mb. “Angin bertiup cukup kencang dari arah Tenggara mengakibatkan gelombang tinggi di perairan NTT,” ujarnya.

Menurut Syaiful Hadi, angin kencang berkecepatan 25 knot per jam mengakibatkan tinggi gelombang di perairan NTT berkisar antara tiga sampai lima meter. Gelombang tinggi terjadi di seluruh perairan NTT kecuali Selat Ombay yang memisahkan Pulau Timor dan Alor yakni hanya dua meter. Gelombang tinggi diperkirakan berlangsung selama tiga atau empat hari ke depan.

“Setelah tiga hari nanti, ketinggian gelombang akan berkurang, tetapi akan meningkat beberapa hari mendatang,” kata Syaiful Hadi.

Berita Terkait

Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 
Berita ini 13 kali dibaca