Anggota Dewan di Ende Sentil Soal Dana 1,7 M Untuk Pengadaan TPA

Suasana ruangan gabungan komisi saat RPD Komisi III dengan DLH dan Dinas Perumahan Rakyat (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ende sentil soal dana sebesar 1,7 M yang dialokasikan untuk pengadaan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Sentilan itu disampaikan anggota dewan dari komisi III, Samsudin pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DLH di ruang Gabungan Komisi, Kamis (14/07/22).

Bacaan Lainnya

RDP ini dipimpin langsung oleh ketua komisi III, Sabri Indra Dewa yang dihadiri oleh beberapa anggota dewan lainnya dari komisi III yakni, Ambros Reda, Yani Kota, Ishak Moses Paso Pande dan juga dari dinas teknis yang menjadi mitra kerja komisi III.

Dalam kesempatan tersebut, Samsudin mempertanyakan tentang perkembangan penggunaan dana yang dialokasikan untuk pengadaan lokasi TPA.

“Pak Kadis atas temuan Pansus ada dana 1, 7 M untuk pengadaan lokasi TPA. Bagaimana mengenai perkembangan sejauh ini?”, tanya Samsudin.

Setelah ditanyakan oleh anggota dewan tentang dana itu, Kepala DLH, Haris Abdul Majit menjelaskan berkaitan dengan lokasi TPA, awal-awalnya DLH sangat kesulitan sebab terjadi penolakan.

Akan tetapi, jelas Kadis lewat komunikasi dengan berbagai pihak dan yang terakhir kami rencanakan di daerah Anaraja.

“Ya. Mudah-mudahan tidak ada lagi kendala”, harapnya.

Lalu menyangkut soal dana, beber Kadis, awalnya mulanya dana yang diperuntukan untuk TPA dialokasikan sebasar 4 milyar lebih namun karena terjadi refocusing sehingga tinggal 1,7 milyar.

Tambahnya, nantinya dana itu akan dipergunakan untuk lokasi TPA seluas 4,5 hektar.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa direalisasikan”, ungkap Kadis.

Selain sentil soal dana 1,7 M, anggota dewan lainnya, Yani Kota juga menyentil soal sampah di Ende yang belum diurus secara baik oleh DLH.

Yani meminta kepada Kadis DLH supaya mengurus sampah jangan menunggu ada masalah baru ada riak-riak.

“Pak Kadis saya berharap agar BLHD jangan menunggu ada masalah dulu baru ada riak-riak ya”, kata Yani.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait