Meskipun Ada Bantuan BNPB, YNS : Dana Hibah 5 Miliar Tetap Untuk Kesejahteraan Masyarakat TTS

- Jurnalis

Jumat, 27 Juni 2025 - 17:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

So,e, Savanaparadise.com, – Rencana pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga korban longsor di Desa Kuatae, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), kini belum jelas kelanjutannya. Hal ini terjadi setelah Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, bertemu dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

 

Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS) menegaskan bahwa dana hibah sebesar Rp5 miliar yang dialokasikan untuk membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak longsor di Desa Kuatae, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), tidak akan ditarik meski pemerintah pusat melalui BNPB dikabarkan akan membangun hunian tetap di lokasi yang sama.

 

Pendiri YNS, Yusinta Ningsih Nenobahan Syarief, mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi dari Bupati TTS terkait rencana baru tersebut. Ia justru mengetahui informasi itu dari pemberitaan media.

Baca Juga :  Gubernur Viktor Bilang Ilmu Pengetahuan dan Moralitas Kunci Bangun Masa Depan

 

“Kalau benar dan dana kami tidak digunakan karena ada pendobelan bantuan, kami tetap menyerahkan anggaran itu kepada Pemkab TTS untuk kebutuhan lain yang belum tersentuh. Masih banyak persoalan mendesak di TTS,” ujar Yusinta saat dikonfirmasi, Jumat (27/6/2025).

 

Yusinta menyambut baik keterlibatan pemerintah pusat dalam penanganan bencana dan menegaskan bahwa tujuan utama adalah memastikan warga mendapat tempat tinggal yang layak.

 

“Siapa pun yang membantu, asalkan untuk kebaikan masyarakat, patut kita dukung. Yang terpenting warga bisa segera tertolong,” tegasnya.

 

Sebelumnya, dalam pertemuan resmi dengan Pemerintah Kabupaten TTS pada Kamis (19/6/2025), YNS menyatakan komitmennya untuk membangun 100 unit huntara di lokasi relokasi Sonapolen, Kelurahan Cendana, SoE. Pertemuan tersebut dihadiri Bupati dan Wakil Bupati TTS, serta sejumlah kepala dinas teknis.

Baca Juga :  Dicintai rakyat TTU, Puluhan Ribu Massa Antar Dubes Mendaftar di KPU

 

Pembangunan direncanakan dimulai Agustus 2025, setelah proses perizinan lahan dan pemadatan tanah rampung. Saat ini, lokasi relokasi masih berstatus aset Dinas Kehutanan dan tengah dalam proses pengurusan izin pemanfaatan.

 

“Kami ingin semua proses berjalan transparan dan akuntabel. Ini bukan sekadar bangun rumah, tapi bangun harapan,” kata Yusinta.

 

Belakangan diketahui, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, bertemu Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, yang difasilitasi oleh Tenaga Ahli Menko Pangan RI, Brigjen TNI (Purn) Simon Petrus Kamlasi. Dalam pertemuan itu, BNPB disebutkan siap membangun hunian tetap (huntap) bagi warga Kuatae.

 

Meski terjadi perubahan skema bantuan, YNS menegaskan komitmen untuk terus hadir bagi masyarakat. Lembaga filantropi lokal ini telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di wilayah TTS, termasuk penanganan pascabencana. (SP)

Berita Terkait

Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
Berita ini 3 kali dibaca