Kesedihan Kamlasi sambil Beri penguatan Terhadap Korban Erupsi Lewotobi Ditempat Pengungsian 

LARANTUKA,Savanaparadise.com- Simon Petrus Kamlasi tak mampu menahan air mata ketika menyaksikan para korban bencana yang tengah mengungsi di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Selasa, 5 Juni 2024.

Ekspresi wajah dan gestur tubuh Purnawirawan Jenderal itu tak mampu menyembunyikan kegundahan hatinya. Sorot matanya menggambarkan situasi batinnya yang ikut luluh lantah bersama saudara-saudaranya yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bacaan Lainnya

Hatinya kian teriris tak kala ia melihat wajah anak-anak yang lugu dan polos berada di tenda-tenda pengungsian.

Situasi itu terekam ketika calon nomor urut 3 bersama tim yang membawa bantuan kemanusiaan tiba Desa Konga, Kecamatan Titehena, sekira pukul 20 Wita.

Ketika tiba di tenda pengungsian malam itu, sosok yang akrab disapa SPK ini menyusuri lorong-lorong tenda yang lumayan sibuk, menyalami para pengungsi dan para petugas yang ada, serta memberi penguatan kepada para pengungsi maupun para petugas dan relawan yang ada di sana.

Pada beberapa titik di dalam tenda, tak sungkan SPK duduk bersila di lantai bersama para korban dan menanyakan kondisi mereka.

Warga yang tidak mengenali SPK sebagai calon gubernur, berkomunikasi tanpa sungkan saat mengisahkan situasi yang mereka alami.

Lambertus, Veronika, dan warga lainnya yang ada di pengungsian tidak menyangka akan dikunjungi Simon Petrus Kamlasi. Mereka sangat terharu ketika dibisiki bahwa yang baru saja menyapa dan berbagi cerita dengan mereka adalah calon pemimpin mereka.

“Saya tidak kenal bapak itu, Bapak juga tidak perkenalkan diri, beliau datang dengan membawa bantuan tapi tidak bilang kalau dia siapa,” tutur Veronika dengan nada haru.

Veronika juga mengucapkan terima kasih atas kebaikan SPK yang mau hadir dan menyapa mereka, serta mendoakan semoga agar segala perjuangan SPK direstui oleh Tuhan.

“Bapak itu sangat tulus memberikan motivasi agar kami tetap kuat menghadapi bencana ini. Semoga Tuan Deo membalas kebaikan bapak,” imbuhnya.

Ungkapan senada juga disampaikan warga Desa Konga, Yuliana Julilewar yang sangat terharu menyambut kehadiran Simon Petrus Kamlasi di tenda pengungsian.

“Terima kasih bapak, kita tidak saling kenal tapi bapak datang menjenguk kami,” ungkap Yuliana Julilewar terisak.

“Bapak akan selalu ada di hati kami,” imbuhnya penuh haru.

Beberapa ibu yang sempat berjumpa dengan SPK tanpa sadar menitikkan air mata haru menyaksikan kehadiran SPK di tengah-tengah mereka.

Usai berjumpa dengan warga, SPK mengungkapkan bahwa kehadirannya di lokasi pengungsian adalah tuntunan nurani dan panggilan kemanusiaan.

Ketika ditanya tentang persiapannya untuk mengikuti debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Rabu, (6/11/2024), Simon Petrus Kamlasi hanya menjawab singkat.

“Bathin saya tidak akan tenang kalau saya belum sampai ke sini lalu memamerkan segala kehebatan di panggung debat. Lebih baik mereka mengalahkan saya karena tidak siap daripada saya tampil memukau di panggung sementara saya belum datang melihat saudara saya yang sedang tertimpa bencana di Flores Timur,” tutur sosok yang dijuluki Jenderal Air ini.

SPK mengatakan, sebagai tentara dirinya harus selalu siap berada di garda terdepan Ketika bencana tiba. Itulah kenapa dia menetapkan salah satu misinya yakni SIAGA bencana.

“Bapa mama, mohon bersabar, kita doakan bencana ini cepat berakhir. Saya hadir di tengah bapa mama semua untuk melihat apa yang harus segera kita lakukan dalam membantu kebutuhan dasar selama di pengungsian ini,” ucapnya.

SPK menyampaikan, ketersediaan toilet, juga air bersih, harus menjadi prioritas bagi pengungsi. Untuk itu, pihaknya akan berusaha untuk membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.

“Kita tidak tahu sampai kapan ini berakhir, karena itu kita harus memastikan fasilitas yang dibutuhkan itu tersedia. Di sini masih perlu air bersih, perlu juga kamar mandi dan toilet. Kami paket SIAGA juga memiliki program SIAGA Bencana, di mana kita harus tanggap terhadap bencana, karena mereka (warga terdampak) adalah saudara kita juga,” bebernya.

Setelah satu jam berkeliling untuk menyapa warga terdampak serta memberi motivasi dan penguatan kepada mereka, calon gubernur NTT itu berpamitan untuk mengunjungi warga lainnya di lokasi pengungsian berbeda.**

Pos terkait