LARANTUKA,Savanaparadise.com-Calon Gubernur Nomor Urut 3, Simon Petrus Kamlasi memutuskan meninggalkan lokasi kampanye di Pulau Sumba demi mengunjungi warga korban erupsi gunung Lewotobi laki-laki di Flores Timur.
Sosok yang akrab disapa SPK ini tiba dititik pertama desa Konga, Kecamatan Titehena sekira pukul 20 Wita, Selasa, 06/11/2024.
Suasana di Kamp Pengungsian malam itu lumayan sibuk karena aktivitas warga pengungsi dan pemerintah, serta aparat dari TNI-Polri setempat. SPK lalu menyambangi para pengungsi yang sementara duduk bergerombol maupun yang berdiri di luar tenda BNPB. Ia berkeliling sambil diskusi dengan warga terdampak bencana tanpa memberitahukan identitasnya sebagai calon gubernur.
Tak sungkan duduk bersila di lantai bersama sambil menanyakan kondisi warga pengungsi.
Hal itu menyebabkan mereka tidak mengenali SPK sebagai calon Gubernur yang diusung partai Nasdem, PKB dan PKS ini.
Misalnya, Lambertus bersama Veronika dan warga lainnya yang ada di pengungsian tidak menyangka akan dikunjungi Simon Petrus Kamlasi. Mereka sangat terharu dengan kehadiran SPK di lokasi pengungsian. Apalagi sampai rela meninggalkan lokasi kampanye di Pulau Sumba.
“Saya tidak kenal bapak itu, Bapak juga tidak perkenalkan diri, beliau datang dengan membawa bantuan tapi tidak bilang kalau dia siapa,” kata Veronika.
“Bapak itu sangat tulus memberikan motivasi agar kami tetap kuat menghadapi bencana ini. Semoga Tuan Deo membalas kebaikan bapak,” imbuhnya.
Hal yang sama juga dengan warga Desa Konga, Yuliana Julilewar yang sangat terharu menyambut kehadiran Simon Petrus Kamlasi di kamp pengungsian.
“Terima kasih bapak, kita tidak saling kenal tapi bapak datang menjenguk kami,” ungkap Yuliana Julilewar terisak.
“Bapak akan selalu ada di hati kami,” imbuhnya penuh haru.
Ada beberapa ibu yang tidak sadar menitikan air mata haru menyaksikan kehadiran SPK yang rela meninggalkan kegiatan kampanye demi urusan kemanusiaan.
SPK pada kesempatan itu mengatakan kehadirannya di lokasi pengungsian merupakan panggilan kemanusiaan. Saat ditanya apakah tidak menyiapkan diri untuk debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur besok pada Rabu, (6/11/2024), Simon Petrus Kamlasi hanya menjawab singkat.
“Bathin saya tidak akan tenang kalau saya belum sampai ke sini lalu memamerkan segala kehebatan di panggung debat. Lebih baik mereka mengalahkan saya karena tidak siap daripada saya tampil memukau di panggung sementara saya belum datang melihat saudara saya yang sedang tertimpa bencana di Flores Timur,” pungkas Simon Petrus Kamlasi.
Melihat kondisi para pengungsi, tentara dengan pangkat Brigadir Jenderal itu meneteskan air mata. Sebagai tentara, dia selalu berada di garda terdepan Ketika bencana tiba. Itulah kenapa dia menetapkan salah satu misinya yakni SIAGA bencana.
“Bapa mama bersabar ya, kita doakan bencana ini cepat berakhir. Saya hadir ditengah bapa mama semua untuk melihat apa yang harus segera kita lakukan dalam membantu kebutuhan dasar selama di pengungsian ini” kata Simon Petrus Kamlasi.
Simon Petrus Kamlasi mengatakan bahwa toilet dan juga kebutuhan air bersih menjadi hal yang prioritas bagi pengungsi. Untuk itu pihaknya akan berusaha untuk membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
“Kita tidak tahu sampai kapan ini berakhir, karena itu kita harus memastikan fasilitas yang dibutuhkan itu tersedia. Di sini masih perlu air bersih, perlu juga kamar mandi dan toilet. Kami paket SIAGA juga memiliki program SIAGA Bencana, di mana kita harus tanggap terhadap bencana, karena mereka (warga terdampak) adalah saudara kita juga,” imbuhnya.
Simon Petrus Kamlasi didampingi Ketua Pemenangan paket SIAGA, Krito Blasin, Ketua Bapilu Nasdem, Alex Ofong, wakil ketua OKK,Willy Making, Wakil ketua bidang media dan komunikasi publik , Elas Jawamara, ketua PKS NTT, Anwar Hajral dan wakil sekretaris DPW Nasdem, Nita Moa, dan Wakil Ketua DPW PKB NTT, Stefanus Stanis.
Setelah satu jam berkeliling dan menyapa warga terdampak bencana di camp pengungsian, SPK berpamitan untuk mengunjungi warga lainnya di lokasi pengungsian berbeda. (***)