Sirih,Pinang, Kapur Menyatukan Calon Gubernur NTT Simon Petrus Kamlasi  Dengan Warga Kolbano di Pasar Ofu

TTS,Savanaparadise.com-Budaya merupakan perekat yang sangat kuat untuk menyatukan keragaman. Sebab budaya lahir dari kebiasaan turun temurun kelompok atau komunitas masyarakat di suatu daerah.

Di pulau Timor, Rote dan Sabu (Tirosa), budaya makan sirih pinang begitu mendarah daging.

Bacaan Lainnya

Bukan soal rasa atau kelezatan buah sirih dan pinang, tetapi lebih dari itu makna kebersamaan tersirat di balik kegitan mengunyah sirih, pinang dan kapur.

Bagi masyarakat Tirosa, sirih pinang merupakan media utama dalam merajut kekerabatan dan membina keakraban.

Tidak heran jika calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) Nomor Urut 3 diterima dengan penuh keakraban saat berkampanye di kabupaten TTS. Karena sang Jenderal Air ini tidak melupakan budaya makan sirih pinang.

Empat hari melakukan safari politik di kampung halaman leluhurnya di TTS, Calon gubernur NTT nomor urut tiga (3) mampir di sebuah pasar tradisional di Desa Ofu.

Saat turun dari mobil, warga begitu antusias memyambut SPK. Pekikan SIAGA menang menggelegar dari setiap sudut pasar.

Calon Gubernur NTT yang konsen membangun air ini menyusuri setiap lorong pasar dan memborong sirih pinang yang dijajakan para pedagang.

Para pedagang berebutan untuk berswafoto dengan SPK. Suasana begitu riuh rendah.

SPK dan warga yang ada di pasar makan sirih pinang bersama sembari berbagi cerita.

Sambil mengunyah sirih pinang, SPK menyimak keluhan warga soal infrastruktur jalan, masalah air bersih dan segudang persoalan lainnya.

Tidak ada jarak antara sang Jenderal dan masyarakat desa Ofu. SPK tidak banyak berkomentar soal keluhan warga.

“Saya paham semua keluhan bapa mama semua, saya pun ikut merasakan kesulitan yang bapa mama alami. Itulah alasan kenapa saya meninggalkan jabatan saya di TNI. Agar saya bisa mengurus semua masalah yang bapa mama alami saat ini. Saya ingin NTT, khususnya TTS menjadi lebih baik,” kata Simon Petrus Kamlasi.

Untuk mengurus semua kesulitan rakyat, Kata SPK, harus ada mandat dari rakyat.

“Beri saya kuasa untuk bisa melakukan perubahan dengan memilih paket SIAGA, nomor urut 3 pada tanggal 27 November 2024,” pungkas SPK disambut pekikan SIAGA menang.

Warga desa Ofu, Yosep Banunaek, mengaku sangat bahagia bisa bertemu dan makan sirih pinang bersama SPK.

“Ini kami punya orang, kami tidak akan pilih orang lain yang hanya butuh suara kami tapi tidak peduli dengan kesulitan kami,” ujarnya.

Pos terkait