Jakarta, Savanaparadise.com,-Bisnis bioskop telah kembali bergeliat di masa new normal ini. Ini ditunjukkan, dengan pembukaan sejumlah bioskop di berbagai wilayah di Indonesia termasuk DKI Jakarta.
Salah satu bioskop yang telah buka di Indonesia yaitu Cinepolis Cinemas. Sejak 21 Oktober 2020 lalu, Cinepolis menerapkan setidaknya 71 protokol kesehatan Covid-19. Adapun, kapasitas bioskop diawali dengan 25 persen hingga saat ini 50 persen.
“Ada banyak yang kita lakukan, menerapkan 71 protokol. Kami lakukan dengan strict (ketat), nggak ada celah,” ujar Brand Marketing & Partnership Manager Cinepolis Cinemas, Indriana Listia Rahmawati dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk “Ku Tunggu Kamu di Bioskop”, Senin (16/11).
Indriana menjelaskan, berbagai protokol yang dijalankan itu meliputi mengecek suhu tubuh staf dan pengunjung, pemesanan dan pembayaran secara online, usia yang diperbolehkan 12-60 tahun, disenfektan rutin hingga pengaturan sirkulasi udara yang aman.
“Ini yang kadang banyak masyarakat kurang paham dengan sirkulasi udara di studio. Sudah pasti ada sirkulasi, karena setiap bangunan yang bervolume besar ini ada sistem udara yang di dalam akan dikeluarkan dan diganti (melalui exhaust),” imbuh dia.
Di sisi lain, pihaknya juga menekankan bahwa para pengunjung bioskop juga diupayakan untuk terus patuh pada protokol seperti tidak bicara berlebihan, tidak membuka masker hingga menjaga jarak paling tidak 1,5 meter satu sama lain.
“Setelah kami menjalankan 71 protokol, alhamdulillah tidak ada klaster Covid-19 di bioskop ini,” kata dia.
Hal unik yang justru bisa jadi peluang di bisnis bioskop saat ini, menurut Indriana adalah konsep bioskop yang tidak hanya jadi tempat menonton. Tapi, mengeksplor aktivitas hingga momen yang berkesan dengan booking studio (memesan bioskop secara privat).
Ia mengungkap, bisnis ini justru cukup banyak diminati oleh berbagai kalangan yang ingin menjadikan bioskop sebagai tempat privat atau keluarga. Seperti, membuat konten, editing film, hingga prosesi melamar pasangan.
“Ada cukup banyak content creator, mereka cukup sering menggunakan editing dan create content. Beberapa guest juga pakai Cinepolis ini untuk wedding purpose,” ujarnya.
Dia tidak menafikan, selama masa pandemi ini bisnis bioskop memang terdampak cukup besar. Terlebih, bioskop berperan sebagai pusat dari ekosistem film hingga ritel yang mendukungnya.
Meski begitu, Ia meyakini bahwa dengan komitmen protokol kesehatan mitigasi Covid-19 yang ketat, serta kejelian melihat peluang akan bisa membuat bisnis bioskop kembali bergairah. Termasuk Cinepolis yang ada di luar negeri hingga di berbagai wilayah Indonesia.
“Kita melihat, Insyaallah ini akan membaik kondisinya. Apalagi, jika vaksin sudah ada,” pungkasnya. (*)