Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Dalam rangka mencegah stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga melalui bidang Bina PAUD dan PNF melaksanakan workshop.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula lantai Hotel Ariesta Jl. Basuki Rahmat no. 29 Kelurahan Kefamenanu Tengah Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU ini terlaksana berkat kerjasama pemerintah daerah Kabupaten TTU dengan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (BP PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan dinas PKO kabupaten Timor Tengah Utara.
Kegiatan workshop yang dibuka oleh Asisten Tata Praja Setda Kabupaten TTU Yosef Kuabib, S.Sos ini, menghadirkan peserta dari 25 desa dengan sasaran 25 orang pendidik PAUD dan 25 orang tua murid.
Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandez dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Tata Praja Yosef Kuabib mengatakan bahwa kabupaten TTU yang merupakan salah satu penyumbang prevalensi stunting yang cukup tinggi, telah melakukan berbagai upaya penanggulangan stunting dengan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi bayi/balita penderita stunting.
Selain itu pemerintah daerah juga mendorong pemerintah desa agar menyediakan anggaran guna menanggulangi masalah stunting ini.
Bupati Fernandez mengatakan bahwa persoalan stunting memiliki variabel multi faktorial, tidak hanya terkait masalah gizi, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi gizi, sehingga penanganannya membutuhkan kerjasama lintas sektor.
Raymundus berharap agar kegiatan tersebut dapat menghasilkan rumusan pemikiran yang cerdas, inovatif, komprehensif dan implementatif untuk dapat ditindaklanjuti oleh semua pemangku kepentingan sebagai bagian dari ikhtiar bersama dalam mencegah dan menanggulangi stunting.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina PAUD dan PNF dinas PKO TTU, Maria Ermalinda Kono merincikan bahwa peserta dalam kegiatan workshop pencegahan dan penanganan stunting tersebut berasal dari desa-desa yang selama ini menjadi lokus stunting.
Maria menjelaskan bahwa, sebenarnya banyak sektor yang bertanggung jawab dalam upaya penanganan masalah stunting namun dinas pendidikanpun kewenangan untuk membantu menangani masalah tersebut terutama dalam memberi pemahaman dan pengetahuan SDM kepada guru- guru dan orangtua.
“Kami berharap agar setelah kegiatan ini, guru-guru lebih banyak lagi mensosialisasikan bahaya dari stunting melalui sekolah parenting dan pertemuan-pertemuan dengan orangtua, sehingga ke depan angka stunting di daerah akan berkurang” ungkap Ermalinda.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Kadis Kesehatan Kabupaten TTU Thomas Laka dengan materi “Strategi Pencegahan Stunting”, Plt Kadis PKO kabupaten TTU Yosef Mokos dengan materi “Kebijakan Dinas PKO dalam menangani Stunting”, Yosefina Nainatu dengan materi “Stimulan pada 1000 hari pertama Kehidupan dalam mencegah dan menangani stunting bagi Anak Usia Dini” dan Yasinta Sba’at dengan materi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI). (YA01)