Polisi Buru Peretas Akun Zoom Mahasiswa Undana Yang Tampilkan Adegan Mesum

- Jurnalis

Selasa, 13 Oktober 2020 - 10:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Kepolisian Resort Kupang Kota saat ini sedang memburu peretas akun Zoom milik Mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Peretas ini ditenggarai menampilkan tayangan mesum pada saat kuliah online.

” Kami cek orang-orang yang tertera di live zoom dan langsung menemukan mereka, sehingga kami meminta klarifikasi dari mereka yang mengikuti live zoom,” kata Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, Senin, 12/10/2020.

Dijelaskannya korban mengikuti kegiatan program pembekalan lapangan melalui aplikasi zoom yang diselenggarakan oleh pihak kampus pada Kamis (8/10), yang dimulai dari pukul 08.30 wita sampai pukul 16.30 wita. Dalam tampilan live zoom tersebut, korban bersama sembilan mahasiswa lain yang tidak dikenalnya karena berbeda program studi.

Baca Juga :  Saat Kebakaran, Gubernur Berada Di Adonara

” Sekitar pukul 12.30 wita, korban ditelepon oleh temannya untuk mematikan kamera. Setelah itu korban melihat grup percakapan sudah banyak orang yang mengirimkan video itu. Saat ramai dibahas dalam grup, korban sementara istirahat makan siang,” katanya.

Ia mengatakan korban bersama saudara kandungnya yang berada di dalam ruangan yang sama saat melakukan live zoom. Saat dia istirahat makan siang itu baru ramai teman-temannya menghubungi untuk mematikan kamera, karena terdapat postingan video mesum. Di situ baru tahu, bukan tampilan pemilik akun tetapi tampilan video mesum yang viral

Untuk memastikan kebenaran video itu, kepolisian mendatangi indekos korban dan melakukan klarifikasi. dari hasil klarifikasi dan pengecekan tempat kos, suasana ruangan memang berbeda dengan suasana ruangan di video.

Baca Juga :  Calon DPD RI, Martinus Siki Daftar ke KPU

Klarifikasi itu juga disandingkan dengan keterangan kaka kandung serta adik kandung korban yang pada saat kuliah online bersama-sama dengan korban.

” Dicocokkan dengan jam pelaksanaan live zoom, dia bersama dengan saudara kandungnya. Sehingga alibi bisa terpatahkan ada perbedaan yang terdapat dalam video, dari kualitas yang dilihat dan tempat sangat berbeda,” jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan ahli IT untuk menganalisa video itu.

“Sehingga sudah dapat diduga video itu diretas, bukan asli sehingga butuh ahli IT untuk menganalisa. Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi, serta para peserta pembekalan, sedangkan untuk yang menyebarkan video masih kami dalami untuk tindak lanjut,” ujarnya.(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 0 kali dibaca