Resing, Program Julie Laiskodat Berdayakan Anak Muda di NTT dengan Gaji 2 Juta Setiap Bulan

- Jurnalis

Jumat, 9 Oktober 2020 - 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Bukan Julie Sutrisno Laiskodat namanya kalau tidak berinovasi membangun NTT. Istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ini memiliki sejumlah program terbaik yang akan menopang Program Pemerintah Provinsi NTT menuju NTT Bangkit, NTT Sejahterah.

Sebagai Ketua Dekranasda NTT, Julie yang juga anggota DPR RI Fraksi Nasdem ini sudah memberdayakan UMKM di NTT. Kini ia mempunyai program teranyar yakni mempekerjakan para pemuda penggangguran yang ada di pelosok-pelosok desa di NTT.

Salah satu terobosan Ketua PKK ini adalah para pemuda yang sehari-hari yang nongkrong dan tidak mempunyai pekerjaan, kini sudah bisa bernapas lega. Julie sudah mempunyai anggaran sebesar 30 Milyar untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan aneka penangann stunting, pemberdayaan UMKM serta pengelolaan sampah menjadi aneka barang produktif.

Baca Juga :  Mentri Nino Pereira Bertemu Gubernur NTT, Bahas Peluang Bisnis Dan Investasi Ke Timor Leste

Program tersebut diantaranya adalah pemanfaatan bahan lokal untuk membuat boks sampah pada setiap desa. Program itu kata dia berasal dari ide Gubernur NTT untuk membersihkan sampah. Namun ide tersebut kata Julie tidak bisa diterjemahkan oleh OPD-OPD di Pemprov NTT.

Program bersih sampah kata dia akan dilakukan disetiap model yang sudah disiapkan oleh pihaknya dengan bekerja sama dengan para Bupati di seluruh NTT.

Yang paling teranyar adalah program ” Resing” Remaja Kebersihan lingkungan. Program ini kata Julie adalah salah saru kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

” Kita punya anak-anak muda yang setiap hari nongkrong tidak jelas kita akan berdayakan mereka melalui program resing. Kita akan berikan insentif bagi pemuda dengan gaji 2 juta perbulan untuk mengangkut setiap sampah yang ada di rumah-rumah,” kata Julie kepada wartawan belum lama ini di Kupang.

Baca Juga :  Wakil Presiden RI Kunker di NTT

Ia mengatakan sebelumnya Gubernur NTT setiap hari jumad dalam setiap pekan melakukan giat pungut sampah. Namun hal itu kata dia tidak ditindak lanjuti oleh OPD terkait agar berkesinambungan. Disisi lain kata dia, semakin sampah dipungut justru pada hari berikutnya akan tambah banyak lagi.

” Jadi kami PKK akan tindak lanjuti itu. Sampah-sampah akan dipungut dan akan diolah oleh anak-anak mudah pada setiap desa model yang akan kami tetapkan,” jelasnya.

Ia menjelaskan misalkan dalam setiap desa ada 300 KK. PKK akan menaruh boks sampah di Rumah 300 KK itu. Sampah itu akan diangkut oleh anak muda yang sudah digaji.

Sampah-sampah yang diangkut dari rumah kerumah akan dikumpulkan dan akan diolah kembali agar bermanfaat untuk peningkatan ekonomi mandiri. (SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 0 kali dibaca