Laporan Fardin Bay
Mbay, Savanaparadise.com,- Pengurus Pemuda Katolik Indonesia (PKI) dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Nagekeo membagikan masker bagi masyarakat desa, Selasa 21/04/2020. Adapun desa yang mendapat masker adalah wilayah Aeramo, Pintu Kobarosa Kelurahan Danga dan daerah persawahan translok. Pembagian masker ini dirangkai dengan sosialisasi pencegahan Covid-19.
Ketua Pemuda katolik Indonesia, Yohanes Towa Rema pada kesempatan itu meminta masyarakat untuk senantiasa memakai masker ketika beraktivitas diluar rumah.
” Bapa/mama kami dari pemuda Katolik dengan tim penggerak PKK kerja sama mau bagi masker ke masyarakat .Masker pake untuk menjaga jangan sampai kena virus Corona. Jangan jalan-jalan , tinggal di rumah, pergi ke sawah kita kerja sambil jemur virus pasti mati, pake satu hari langsung cuci besok pake lagi jaga baik-baik karena susah sekali dapat masker”. kata Yohanes dalam bahasa daerah.
Selain itu kata dia pencegahan virus Corona juga harus dibarengi dengan menerapkan hidup sehat.
“Perlu di ketahui Masker yang di bagikan berjumlah 1500 buah habis di bagikan ke para petani,” jelasnya.
Jhon Sina salah satu petani pintu Kobarosa pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada PKI dan ibu ketua Tim penggerak PKK yang telah membagikan masker secara gratis kepada kami petani. Ia mengatakb dengan itu kami bisa dapat melindungi diri kami dari virus Corona dengan memakai masker buatan ibu-ibu tim penggerak PKK.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Nagekeo, dr Yayik Pawitra Gati pada kesempatan terpisah mengaku senang karena masker buatan Ibu PKK bisa dipakai oleh warga.
” Saya sudah mendapat masukan bahwa masyarkat sudah memakai masker dan itu sangat mengembirakan dan sangat bersukacita dengan bermasker kita sudah melindungi diri kita dan orang lain,” jelasnya.
Ia berpesan masker harus dijaga agar bisa bertahan lama. Selain itu kata dia masker buatan ibu PKK bisa dicuci pakai sabun, dijemur dan di pakai lagi.
” Saya juga berterimakasih kepada Pemuda Katolik yang telah membantu menjangkau mereka yang membutuhkan masker,” kata dr Yayik.