Gubernur Diminta Jangan Tutupi Kekurangan NTT Pada Wapres

- Jurnalis

Sabtu, 11 Juli 2015 - 21:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Savanaparadise.com,- Koordinator TPDI Petrus Selestinus, Meminta Gubernur NTT, Frans Lebu Raya untuk tidak menutupi kekurangan NTT pada Wakil Presiden Jusuf Kalla. MenurutnyavKunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Provinsi NTT dalam rangka perayaan HARKOPNAS (Hari Koperasi Nasional) ke 69 di Kupang, tidak boleh hanya bermakna basa basi, simbolis dan protokoler semata.

Salestinus berharap Lebu Raya harus memanfaatkan kehadiran Wapres Jusuf Kalla di Kupang secara maksimal dengan membuka dialog antara warga masyarakat NTT dengan Wapres Jusuf Kalla, agar Wapres dapat memperoleh informasi yang asli, utuh, benar dan lengkap apa adanya.

Baca Juga :  Enam Program Cepat Melki - Jhoni Pacu Ekonomi Di NTT Dalam 100 Hari Kerja

“Gubernur tidak boleh menutup-nutupi kekurangan dan kegagalannya dalam membangun infrakstruktur di beberapa Kabupaten dan Kecamatan di NTT yang selama didera persoalan miskin, tertinggal, sakit-sakitan, busung lapar akibat gizi buruk secara terstruktur, karena Pemerintah kurang peduli dan mengabaikan hak masyarakat atas kesejahteraan social,” ujarnya dalam rilisnya Kepada Savanaparadise.com dari Jakarta, Sabtu (11/7/2015)

Masyarakat NTT harus mendesak Pemerintah pusat agar memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap pembangunan infrastruktur daerah di Provinsi NTT yang hingga saat ini masih banyak daerah yang teriosilir. tertutup dari segala akses, terutama akses transportssi, akses kesehatan, pendidikan, komunikasi dan lainnya untuk mewujudkan program kesejahteraan sosial dan keadilan.

Baca Juga :  Komnas HAM: Kami Tidak Sedang Membela Preman

Dikatakannya, persoalan gizi buruk dan busung lapar bagi balita NTT dan persoalan tata niaga sapi dalam bentuk kerja sama Pemda NTT dan Pemda DKI Jakarta harus menjadi satu bagian diskusi tersendiri dengan Wapres Jusuf Kalla. Pasalnya, soal gizi buruk dan busung lapar balita NTT menyangkut penyelamatan masa depan satu generasi manusia NTT yang sangat serius.

“Jika Pemda NTT meremehkan dan mengabaikan, maka dalam hitungan 30 tahun ke depan, Provinsi NTT akan melahirkan satu generasi manusia NTT yang idiot dan rendah diri” sehingga, Provinsi NTT hanya menjadi beban negara dimasa yang akan datang,” ujaranya mengingatkan.(SP)

Berita Terkait

YNS Volly Cup 1 Sukses, Bank NTT Juara, Masyarakat Apresiasi Komitmen Yusinta Nenobahan
Mentri Nino Pereira Bertemu Gubernur NTT, Bahas Peluang Bisnis Dan Investasi Ke Timor Leste
Tutup Kejurda NTT, Gubernur Melki Katakan Drag Bike Picu Pertumbuhan Ekonomi Disektor UMKM
Mentri Wihaji Ungkap Prevalensi Stunting Di NTT Masih Tinggi
1.380 Orang CPNS Formasi 2024 Lingkup Pemprov NTT Resmi Terima SK Pengangkatan
Pemprov NTT Teken MoU Bersama Organisasi dan Institusi Soal Penanganan Stunting
Mentri Kebudayaan Fadli Zon Kunker Ke NTT Dan Disambut Gubernur Melki Laka Lena
Gubernur Melki Laka Lena Ingin Majukan Ekonomi Lokal Lewat Pariwisata
Berita ini 1 kali dibaca