Ende, Savanaparadise.com,- Gelombang pasang yang terjadi beberapa pekan lalu telah merusak 170 rumah warga pesisir pantai di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain rumah warga dan badan jalan yang rusak akibat abrasi, adapula perahu nelayan juga ikut terseret arus gelombang pasang.
Kurang lebih ada 176 kepala keluarga yang terkena dampak gelombang pasang dan itu tersebar di 7 kecamatan di Ende yakni, kecamatan Ende Selatan, Nangapanda, Ndori, Pulau Ende, Ende Utara, Ende Timur, dan kecamatan Ende.
Kepala BPBD Kabupaten Ende, Maria Yasinta Sare saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Senin (31/10/22) menjelaskan ditanggal 28 Oktober pihaknya mendapat laporan bahwa telah terjadi gelombang pasang yang cukup besar di kelurahan paupanda sehingga menimbulkan kerusakan.
“Setelah menerima laporan tim dari BPBD Ende langsung turun ke lokasi dan setelah berkoordinasi dengan lurah setempat kemudian mengevakuasi warga ketempat yang lebih aman”, terang Ibu Kepala BPBD.
Alasan mengevakuasi warga ketempat yang lebih aman itu dilakukan karena diperkirakan dalam 3 hari kedepan masih terjadi gelombang pasang.
Sehingga Camat dan Lurah setempatpun menghimbau kepada warga untuk segera evakuasi ketempat yang lebih aman.
“Kami dari BPBD lalu menyiapkan tenda bagi warga yang terdampak dan menyalurkan logistik berupa beras dan lain-lainnya. Kami juga membuat posko di kelurahan Paupanda”, urai Yasinta Sare.
Menurut Yasinta Sare selain di kelurahan Paupanda, hal yang sama juga dilakukan di kelurahan tanjung dan kelurahan Mautapaga.
Untuk di kelurahan tanjung, jelas dia, ada 3 rumah yang mengalami rusak berat dan di sana juga dibangun tenda dan juga salurkan logistik bagi warga yang terdampak.
“Jadi total semuanya ada 176 KK yang terdampak, 170 rumah yang rusak yang tersebar di 7 kecamatan dan semuanya data ini telah kami teruskan ke Provinsi dan Pusat, hasilnya nanti seperti apa kita menunggu perkembangan”, ujar Yasinta.
Penulis: Chen Rasi