Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir

Kupang, Savanaparadise.com,- Rencana pertemuan yang digagas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bersama para nelayan dan pelapak di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba berakhir gagal total. Para nelayan dan pelapak sama sekali tidak menghiraukan undangan yang dikirim pihak dinas hanya melalui aplikasi WhatsApp.

Informasi yang dihimpun wartawan di lapangan menyebutkan, ruangan tempat pertemuan yang disiapkan dinas tampak kosong melompong. Kursi-kursi yang ditata rapi sejak pagi tidak terisi, menandakan absennya perwakilan nelayan maupun pelapak yang seharusnya hadir.

Bacaan Lainnya

Padahal, pertemuan tersebut dijadwalkan untuk membahas kebijakan baru terkait pengelolaan retribusi dan aktivitas di kawasan PPI Oeba. Namun, nihilnya partisipasi menunjukkan adanya penolakan diam-diam dari komunitas nelayan dan pelapak PPI Oeba.

Beberapa nelayan menyebut, undangan melalui WhatsApp dianggap tidak resmi dan tidak menghargai persoalan serius yang sedang mereka hadapi.

“Kalau soal retribusi dan kebijakan besar, mestinya pemerintah datang langsung bertemu kami, bukan hanya kirim pesan WhatsApp,” kata salah satu nelayan.

Kegagalan rapat ini kata dia menunjukkan adanya jarak komunikasi yang kian melebar antara DKP dan nelayan serta pelapak PPI Oeba di tengah polemik kenaikan tarif retribusi.

Ketua Nelayan dan Pelapak PPI Oeba,Habel Missa kepada media, Senin, 29/09/2025 kepada wartawan mengatakan pihaknya tidak menerima undangan apapun dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT.

” Kami tidak pernah mendapat undangan dari dinas. Jadi kalau yang ikut rapat dengan dinas itu pasti bukan dari kami yang sejak awal melakukan protes terhadap pergub nomor 33 tahun 2025,” Jelasnya.

Ia menjamin para nelayan dan pelapak tetap konsisten dengan hasil pertemuan bersama seluruh pelaku di PPI Oeba dengan melakukan demo di kantor DPRD NTT dan Kantor Gubernur pada Kamis ini. Hingga saat ini kata Habel, konsolidasi terus dilakukan agar menghadirkan lebih dari 100 massa aksi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid yang dikonfirmasi wartawan tidak memberikan respon apapun. Pesan yang dikirimkan belum dibalas. Panggilan telepon juga enggan ditanggapi oleh Sulastri yang merupakan mantan penjabat Bupati Flotim ini.(SP)

Pos terkait