Komisi VIII DPR RI Puji Kerukunan Umat Beragama di NTT

- Jurnalis

Selasa, 16 April 2013 - 02:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Komisi VIII DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Agama RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memuji kerukunan antar umat beragama yang terjadi di Provinsi NTT.

”Saya acungkan jempol untuk Pemerintah dan masyarakat NTT. Di sini mayoritas agama Kristen tapi tidak ada tirani. Tirani tidak ada di NTT. Saya puji,” ucap anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Demokrat, Drs. H. Mahrus Munir saat berdialog dengan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya serta jajaran Pemerintah Provinsi NTT di ruang kerja Gubernur, Senin (15/4).

Mahrus Munir juga memuji sikap sejumlah Pemerintah Kabupaten yang ada di Provinsi NTT, yang telah menyediakan dana dari APBD untuk membantu calon jemaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekah. ”Luar biasa di NTT, ada kabupaten yang menyediakan subsidi untuk membantu calon jemaah haji dari rumah menuju bandara untuk berangkat naik haji. Ini bagian dari kerukunan hidup antar umat beragama yang ada di NKRI,” tandas Munir seraya menambahkan, ”Saya akan menyampaikan kemana-mana tentang prestasi yang ada dan terjadi di NTT seperti ini.”

Baca Juga :  Ingatkan Pimpinan SKPD Kota Kupang, Sekda: DPA Bukan Dokumen Rahasia, Bawahan Perlu Tahu

Gubernur Lebu Raya dalam paparannya di depan rombongan Komisi VIII DPR RI menjelaskan, prosentasi umat beragama yang ada di NTT antata lain Katolik (55,85%), agama Protestan (34,29%, agama Islam (9,64 %), agama Hindu (0,21 %) dan agama Budha (0,01 %).

Menurut Gubernur, kerukunan antar umat beragama di Provinsi NTT tetap terjaga dan para pemimpin umat beragama hidup berdampingan satu sama lain. ”Di NTT tidak ada yang bakar Mesjid. Berulangkali saya sampaikan, mayoritas itu berguna manakala dia mampu melindungi minoritas. Di NTT kami betul menjaga kerukunan dan kedamaian. NTT hanya bisa dibangun dalam kebersamaan,” kata Gubernur.

Ikut hadir dalam pertemuan bersama Komisi VIII DPR RI, Sekda NTT, Frans Salem, SH, M.Si, Kepala Dinas Sosial, Drs. Pieter Manuk, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tini Thadeus, SH, Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Drs. Wilem Foni, M.Si, Kepala Biro Umum Setda NTT. Kanisius Beka, SH, Kepala Biro Kesra Setda NTT, Drs. Ande Nuhan, Kepala Biro Hukum Setda NTT, Jhon Hawula, SH, M.Si, Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda NTT, dr. Niken Mitak, M.Ph serta sejumlah pejabat lainnya.

Baca Juga :  Victory Joss Jadikan Pariwisata Lokomotif Pembangunan

Sedangkan Komisi VIII DPR RI dipimpin H. Nurul Iman Mustofa, MA (Fraksi Demokrat), serta anggota rombongan masing-masing Drs. H. Mahrus Munir (Fraksi Demokrat), Ir. Ketut Sustiawan (Fraksi PDI Perjuangan), Amran, SE (Fraksi PAN), Drs. H. Endang Sukandar, M.Si (Fraksi PPP), DR. Sumarjati Arjoso, SKM (Fraksi Gerindra), Dra. Hj. Soemintarsih Moentoro, M.Si serta sejumlah staf dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sunardi.

Menurut Nurul Iman Mustofa, kehadiran Komisi VIII di Provinsi NTT bermaksud untuk menyerap aspirasi mengenai berbagai kondisi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan dalam bidang agama di NTT. ”Secara khusus kami ingin mengetahui tentang implementasi PP No 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan di NTT, implementasi program dan pelaksanaan Kerukunan Umat Beragama (KUB) serta pengelolaan zakat di Provinsi NTT,” jelas Mustofa.(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 3 kali dibaca