GMNI Hadir Untuk Menjaga Cita-Cita Persatuan dan Kesatuan Nasional

Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Ende, Heri Gani (Kanan) dan Staf Ahli Bupati Kabupaten Ende Bidang Perekonomian dan Keuangan, Fransisco Versailes (Kiri) Disaat Memberikan Sambutan Pada Kegiatan PPAB GMNI Cabang Ende (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,– Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Cabang Ende, Heribertus Gani menegaskan GMNI hadir untuk menjaga cita-cita persatuan dan kesatuan nasional.

Hal ini ditegaskan Heri Gani kepada seluruh kader GMNI pada saat kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) GMNI Cabang Ende angkatan ke-28, di Aual LLK, Jalan Anggrek, Kamis (28/10/21).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Ende yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Keuangan, Frasisco Versailes, Kepala Badan Kesbangpol, Gabriel Dala, Kepala Dinas Naketrans, Kapitan Lingga, para Alumni GMNI, dan juga anggota formal GMNI Cabang Ende.

Lebih lanjut kata Heri Gani GMNI Cabang Ende pada hari ini Kembali menggelar kegiatan organisasi yang bermartabat sebagai perwujudan mantap berorganisasi dengan menggelar kegiatan PPAB yang ke-28 ini.

Menurut Heri Gani Menggelar kegiatan-kegiatan serupa dalam sebuah organisasi pergerakan, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dan gampang, tapi karena spirit sehingga dari pekerjaan yang sulit menjafi mudah dalam mewujudkan cita-cita besar organisasi ini.

“Kegiatan ini juga untuk mewujudkan konsep trimantap, mantap organisasi, mantap ideologi, dan mantap kaderisasi sebagai ciri GMNI. Ini harus terus diwujudnyatakan dari waktu ke waktu”, pinta Heri Gani.

Dijelaskannya, sejak kelahiran 67 silam, tepatnya pada tanggal 23 Maret 1954 sebagai Alumni saya seringkali mengatakan bahwa GMNI sebagai kekuatan pergerakan tidak hadir tanpa tujuan, GMNI hadir sebagai wadah pergerakan, tidak hadir tanpa cita-cita.

Sejak berdirinya pada tahun 1954, terang Heri Gani, GMNI memiliki dua cita-cita besar. Cita- besar pertama diawali setelah kemerdakan kemerdekaan pada tahun 1945 kehadiran GMNI bukan bertujuan untuk mendinamisir kepentingan politik aliran ketika itu, tetapi lebih dari itu, GMNI hadir untuk menjaga cita-cita persatuan dan kesatuan nasional.

Yang kedua, GMNI hadir menjadi sebuah kekuatan dan bagian integral dari kekuatan bangsa untuk membebaskan rakyat dari berbagai belenggu penindasan.

Siapa itu rakyat?, tanya Heri Gani kepada seluruh peserta PPAB.

Heri Gani menjelaskan rakyat menjadi teman sejatinya kaum marhaenis, rakyat adalah mitra GMNI, seperti kaum tani, buruh, tukang ojek, nelayan, yang seringkali mengalami penindasan dalam bebrbagai bentuk dalam kehidupan sosial.

“Ini adalah sebuah misi yang harus diemban, dipegang teguh oleh setiap orang yang tergabung dalam wadah pergerakan yang namanya GMNI. Ber-GMNI tanpa spirit perjuangan itu, tanpa semangat untuk menjaga cita-cita persatuan nasional, tanpa memposisikan diri menjadi kekuatan integral dalam membebaskan rakyat dari segala belenggu penindasan, saya mau mengatakan bahwa pada saat yang sama GMNI kehilangan substansi dan esensi”, tegas Heri Gani.

Ketika GMNI mengabaikan setiap persoalan-persoalan rakyat atau persoalan kaum marhaen, tegasnya sekali lagi, pada saat yang sama GMNI kehilangan jati dirinya. Ini adalah sebuah kesadaran kritis bagi kelompok yang disebut kaum marhaenis.

Heri menuturkan sebagai organisasi yang bermottokan pejuang pemikir-pemikir pejuang, maka seluruh tutur kata, harus bersumber dari ide, gagasan yang jernih berbasiskan data dan analisis yang tajam serta berorientasi untuk kepentingan banyak orang.

Ia juga menyinggung bagi calon anggota GMNI angkatan ke-28 bahwa pilihan untuk masuk menjadi anggota GMNI harus memiliki kesadaran yang tinggi, yaitu sadar maksudnya, sadar berproses, dan sadar juga tujuannya, apa yang mau kita capai dalam ber-GMNI.

Tak lupa dirinya mengajak kepada DPC GMNI Cabang Ende untuk memperkuat ekstensi dan jati diri GMNI sebagai wadah pergerakan yang pekah terhadap persoalan-persoalan kerakyatan.

“Kita harus hadir menjadi mitra yang produktif bagi eksekutif, bagi legislatif, bagi yudikatif”, katanya.

“Sebagai Alumni saya memberikan proficiat dan patut berbangga karena pada hari ini Kabupaten Ende mendapat penghargaan Opini Wajar Tanpa pengeculian. Bagi saya yang bergelut di dunia Pemerintahan, prestasi yang diraih oleh Pemda hari ini adalah prestasi yang luar biasa dan ini perlu di suport sebagai upaya dalam memajukan daerah ini”, ucap Heri Gani.

Dengan di raih WTP, ujar Heri, merupakan salah satu indikator bahwa tatah pengelolaan keuangan daerah ini boleh dikatakan sehat dan membaik dan GMNI wajib memberikan apresiasi.

Sebelum membuka kegiatan PPAB GMNI Ende, Bupati Ende dalam sambutan tertulis yang dibacakan langsung Staf Ahlinya mengatakan peristiwa pekan penerimaan Anggota baru Angkatan ke-28 ini, merupakan suatu peristiwa penting dan bermartabat.

Hal ini saya katakan mengingat untuk menjadi Anggota GMNI tidak hanya sekedar masuk menjadi Anggota, tetap harus melewati suatu proses penggemblengan mental dengan berbagai kegiatan yang harus diikuti oleh semua mereka yang ingin menjadi Anggota.

Hal ini membuktikan kepada kita semua bahwa organisasi GMNI sangat serius dalam mempersiapkan kader-kadernya untuk menjadi kader yang handal, berkarakter dan berjiwa revolusioner dan militansi.

Peristiwa pembukaan penerimaan Anggota baru hari ini dilakasanakan bertetapan dengan momen bersejarah peringatan hari sumpah pemuda ke-93. Tentunya momen ini bukan suatu kebetulan. Tetapi momen ini digunakan GMNI untuk bagaimana menggeloraka semangat kaum pemuda saat itu yang ikut berjuang merebut kemerdekaan.

Oleh karena itu pemerintah terus berharap kepada seluruh kader GMNI harus tetap tulus untuk berjuang bagi masyarakat tanpa harus terlibat dalam kepentingan. Tetap menjadi pemersatu bukan pemisah.

karena, kata Bupati, di tangan kalian kaum muda lah nasib bangsa dan daerah ini di tentukan.

Kehadiran kalian sangat di butuhkan, terutama dalam memberikan kontribusi pemikiran positif dan penerapan fungsi kontrol khususnya terkait kebijakan-kebijakan pemerintah.

Pemerintah tentunya mengharagai setiap bentuk kritikan, yang terpenting dalam menyampaikan pendapat tetap mengedepankan etika, sebab kalian adalah kaum intelektual yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.

Kebebasan kalian menyuarakan aspirasi hendaknya tetap memperhatikan etika dan yang terpenting adalah memiliki data yang akurat, dan disampaikan secara martabat sebagai kaum intelektual, artinya kebebasan tetapi tidak sampai pada kebebiasan.

Sebagai aktor dan agen pembangunan bangsa maka kaum muda memiliki peran Terbesar dalam menciptakan inovasi terutama membawa perubahan positif bagi kemajuan bangsa dan daerah.

Kalian harus dapat menyelaraskan kemampuan kalian sebagai kaum intelektual dimana tidak hanya pandai berorasi, tetapi pemuda juga pandai berkreasi dalam semangat inovasi dengan karya-karya specta merubah hal-hal sederhana menjadi hal-hal luar biasa yang bernilai ekonomis.

“Saya atas nama pemerintah kabupaten Ende menyampaikan selamat melaksanakan kegiatan penerimaan Anggota baru Angkatan ke-28 GMNI kabupaten Ende. Teruslah berjuang untuk satu kebenaran dan keadilan dalam spirit” Pejuang pemikir, Pemikir pejuang”, tutup Bupati dalam sambutan tertulisnyayang dibacakan oleh Staf Ahli.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait