Jalan tuhan adalah jalan yang tak pernah diprediksi oleh siapapun makluk didunia ini. Hal yang sama juga dirasakan oleh David Melo Wadu. David yang lahir dari desa telah mengantarnya kini menjadi anggota DPRD NTT dari PDIP. Semuanya tak mudah, ada jalan berkelok hingga kini bisa mengabdi pada bidang tugasnya.
Awal dari sebuah perjalanan dan hidup tak semudah yang dibayangkan. Itulah gambaran perjalanan hidup setiap orang dengan ceritanya masing-masing. Dan siapapun dia tak akan pernah menyangka bahwa setiap keajaiban kecil akan datang bila kita setia dalam menjalani keyakinan. Adalah sang proklamator kita bung Karno bahwa kesuksesan itu tidak jatuh gratis dari langit tetapi kesuksesan adalah kristalisasi darah dan keringat.
Setelah tamat dari SMA Andaluri 1989, David diperhadapkan pada kondisi yang sangat sulit. Terlahir dari keluarga yang serba kekurangan, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan angan-angan yang mustahil tergapai. Dengan segala keyakinannya, David memutuskan untuk merantau.
Saat itu, ibunda David juga harus berjuang menyekolahkan adik-adiknya yang masih duduk dibangku sekolah dasar dan menengah.
Sang ibunda yang menjanda harus rela melepas anaknya untuk bertarung diderasnya kehidupan duniawi. Bertarung untuk penghidupan yang lebih baik merupakan pilihan satu-satunya bagi David. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, tak membuat David patah semangat. Baginya keyakinan yang disertai dengan kerja keras dan doa tentu akan berbuah manis dikemudian hari.
David kelahiran, Maujawa, Desa kadumbul, Kecamatan Pandawa, i 15 Juli 1969 ini kemudian merantau ke pulau seribu pura, provinsi Bali. Mengambi jurusan Teknik Sipil, Universitas Warmadewa dengan kondisi keuangan yang morat-marit. Dengan bekal sejuta doa dari sang bunda, David kemudian bekerja serabutan untuk membiayai hidup dan uang kuliah. Bisa dibayangkan betapa sulitnya menjalani kuliah sambil bekerja.
David menuturkan awalnya ibunya hanya tahu dia berangkat untuk merantau dan cari kerja. Tak pernah dibayangkan bahwa david selain bekerja juga sementara menjalani pendidikan sebuah universitas yang cukup ternama dipulau Bali.
Hingga pada waktunya, Sang ibunda kaget ketika David akan diwisudah menjadi sarjana. Tangis sang bunda pun pecah seketika. Dia tidak pernah membayangkan anaknya akan menjadi sarjana. Sebuah akhir yang membahagiakan bagi David sekeluarga.
Sebelum menamatkan pendidikan tinggi, David sudah bekerja pada perusahan-perusahan yang bergerak dibidang infrasturktur. Sebut saja, ATRIUM 90, Building Care Specialist, PT Ulu Bukit Suluban, PT. Andalan Reketa Consultindo, PT. TRIO BALI, PT. Adicipta. Pada perusahan-perusahan ini david bekerja dari kurun waktu tahun 1998 hingga tahun 2004.
Setelah diwisudah menjadi sarjana pada tahun 2004, David kemudian melanjutkan pekerjaannya pada bidang infrastruktur. program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS – BBM) pada tahun 2005 dengan Lokasi Proyek Sumba Timur-NTT adalah satu program yang ditanganinya. pada proyek ini David Bekerja sama dengan Dinas Kimpraswil Propinsi NTT dan Dinas Kimpraswil Kabupaten Sumba Timur dalam Menggorganisir kelompok kerja masyarakat dalam mengimplementasikan Program dan Memfasilitasi dan Membuat instrumen pemberdayaan masyarakat dalam melaksanakan program kerja, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.Disisi lain juga untuk Memfasilitasi penggangaran belanja atau pengelolaan keuangan Project Peningkatan Infrastruktur Perdesaan kepada Fasilitator dan Kelompok kerja masyarakat serta Menkoordinir dan membimbing Fasilitator dalam hal memfasilitasi kelompok masyarakat dengan tujuan menciptakan aktifitas ekonomi masyarakat dengan adanya aksesbilitas peningkatan infrastruktur desa.
Banyak kisah dan penghidupan yang sudah dilaluinya. Dari sekian pengalaman dan kisah yang dijalaninya terbesrsit dari hatinya untuk mengabdi bagi masyarakat.
Kalau hanya sekedar harta dan penghidupan yang layak semua orang pasti punya keinginan yang sama. Namun disinilah menjadi titik titik temu sekaligus menjadi titik pisah dari seluruh obsesi dan cita-cita seorang David Wadu. Setelah bergabung dengan PDIP yang telah mengantarnya menjadi Anggota DPRD NTT, David Wadu terpanggil dan dipanggil untuk kembali mengabdi ditanah kelahirannya Sumba Timur.
David Wadu Sempat tertegun dalam sebuah Refleksi yang panjang. Ada suara yang memanggilnya untuk kembali membangun tanah kelahirannya. Dititik ini David bertirakat dan meminta jalan dari sang pemilik kehidupan untuk memberkahi setiap jalan juang untuk bermanfaat bagi masyarakat Sumba Timur.
Rentangan waktu yang terus berubah dan proses adalah kiblat dan referensi untuk seseorang dalam menemukan kualitas dan jati dirinya. Kesemuan itu akan menjadi bintang pemandu dalam melangkah dan bekerja serta bersosialisasi dalam lingkungan pekerjaan. Yang tak kalah penting adalah konsisitensi dalam menjalani kesemuanya.
Ketika suksesi Sumba Timur mulai berdinamika, David kemudian disebut-sebut oleh internal partai dan kalayak sumba timur untuk maju dalam perhelatan Pilkada Sumba Timur. Tak langsung menjawab David kemudian berdiskusi dan meminta petunjuk dari para sesepuh dan seniornya di PDIP. Tak ada jalan mundur bagi David, rupanya induk semangnya memberikan sinyal untuk maju sebagai kandidat wakil bupati.
“ Manakalah ada perintah dari partai saya siap maju karena sebagai kader saya harus tunduk pada amanat dari partai,” jelasnya kepada savanaparadise.com.
David dengan segala keinginan dan cita-citanya kini yang cuman tertinggal dalam benaknya adalah pulang untuk kembali membangun melalui pencalonannya sebagai salah satu bakal calon Wakil Bupati.
David Wadu sebelum berkecimpung sebagai politisi PDIP, sebelumnya merupakan tenaga ahli dibidang infrastruktur Kementrian Pekerjaan Umum pada satuan kerja Dinas PU NTT.
Sebagai individu yang mempunya keahlian dibidang infrastruktur, David Wadu sudah banyak mengerjakan berbagai proyek dalam negeri maupun program infrastruktur sekelas Decentralized Basic Education Project (Dbep Dutch Grand dengan lokasi proyek di kabupaten sumba timur.
Kini David Wadu dengan segala keyakinan dan dukungan dari partainya, Dia siap untuk melantai pada pilkada yang berlangsung pada bulan desember tahun ini.
Dengan sejuta optimis yang diyakininya David memutuskan untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati di sekretariat PDIP Sumba Timur beberapa waktu yang lalu. Bagi David, ini adalah permulaannya untuk membuktikan keseriusannya bertarung dan mengabdi bagi Sumba Timur. Dengan pengalamannya sebagai tenaga ahli Infrastruktur, Aksessibilitas bagi kabupaten Sumba Timur harus mendapat tempat yang layak dalam prioritas kerja pemerintah. Dengan infrastruktur yang memadai, David berkeyakinan akan menggeliatkan roda perekonomian masyarakat. Dengan sarana infrastruktur yang merata akan memacuh percepatan pembangunan masyarakat disegala bidang.
David berkeinginan agar ilmu yang dicapainya dengan susah payah tak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tapi juga harus bermanfaat bagi masyarakat banyak melalui polah pembangunan semesta berencana.
Dengan basis perencanaannya yang terukur dan terarah David dengan segala obsesinya meyakini sebuah jalan baru menuju kemandirian masyarakat Sumba Timur dengan kemudahan aksessibiltas akan tergapai.
Bagi David pengabdian itu membutuhkan ketulusan dalam berkarya dan melayani masyarakat. Sebagai pemimpin kita mesti terus melahirkan inovasi dan terobosan untuk menjadi yang terbaik bagi masyarakat. Menurutnya bekerja sesuai dengan tugas dan panggilan yang ada serta bersinergi dalam memanfatkan potensi-potensi yang ada. Bila bisa menjalani diantara semua tantangan kita adalah pemenang dari retasan hidup ini.
Menjadikan hidup ini bermakna dan terus berubah adalah sebuah proses yang terjalin dari adanya peristiwa hidup, pengalaman dan senantiasa belajar dari pengalaman. Karena pengalaman adalah panglima yang adil untuk merefleksikan seluruh karya dan pengabdian kepada sesama.(Elas Jawamara)