Ende, Savanaparadise.com,– Bupati Kabupaten Ende, Djafar Achmad menyebutkan Ende memiliki spot sejarah yang nyata dan terbantahkan.
Pernyataan ini di lontarkan Bupati Djafar saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pelaksanaan pembangunan Pantai Ria, Kamis (22/7/21).
Hadir dalam acara tersebut, perwakilan Dandim 1602/ Ende, Perwakilan Kapolres Ende, Kadis Pariwisata Kabupaten Ende, dan Imam Masjid Mbongawani.
Selain menyebut Ende memiliki spot sejarah yang tak terbantahkan, Bupati Djafar mengungkapkan dalam kebijakan dan implementasinya, berbagai aktifitas pengembangan pariwisata Kota Ende, apapun antraksinya harus secara ensesial mendukung dan merubah Ende sebagai Kota Pancasila, termasuk penataan Pantai Ria dan Taman Rendo yang sedang dilaksakanakan ini.
Selanjutnya, dalam sambutannya Bupati Djafar mengatakan membangun pariwisata Kota Ende sejatinya adalah memperkuat eksitensi kota Ende, baik dari aspek fisik dan non fisik.
Menurut Djafar dari aspek fisik kita membangun berbagai infrastruktur agar menjadikan sebuah kota yang layak.
Sedangkan dari aspek non fisik, kita membangun manusia dengan segala kompleksitasnya termasuk merajut berbagai peristiwa historis, yang menjadi bagian tak terpisahkan dan menjadi faktor yang sangat menentukan lembaran sejarah Kota Ende serta keberlanjutannya.
Dalam lembaran sejarah, jelas Djafar Kota Ende merupakan salah satu tempat pengasingan Bung Karno dari tahun 1934-1938 dan memiliki makna sendiri untuk di jadikan pedoman dalam membangun dan menata Kota Ende.
“Merangkai kembali sejarah masa lalu adalah momentum memperkuat publisitas dan memperkuat citra Kota Ende dalam pertumbuhan dan perkembangan kota, baik secara regional, maupun secara nasional”, kata Bupati Djafar dalam sambutannya.
Menurut Djafar substansi pokok dalam pengembangan pariwisata Kota Ende dalam menapaki dan memperjelas jejak sejarah adalah dengan cara menggali dan menghidupkan kembali fragmentasi peristiwa yang pernah terjadi, terutama yang terkait dengan hidup dan perjuangan serta karya Bung Karno selama di asingkan di Ende.
“Terimakasih kepada Pemerintah Pusat yang telah memberikan perhatian lebih untuk Kabupaten Ende”, ucap Bupati Djafar
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata, Martinua Satban dalam laporan menyampaikan pada tahun anggaran 2021 Kabupaten Ende mendapat anggaran Alokasai Dana Khusus (DAK) penugasan bidang pariwisata, bersama dengan 12 Kabupaten se-Indonesia.
Kadis Pariwisata menyebutkan Ende merupakan urutan kedua yang mendapat alokasi dana terbesar setelah papua.
Menurut Kadis Martinus hal ini mengindikasikan bahwa dukungan Pemerintah Pusat, terlebih khusus dari Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif RI terhadap pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Ende menjadi tertinggi dan menjadi salah satu sektor pemicu pembangunan ekonomi dan bahkan menjadi lokomotif pembangunan ekonomi di Nusa Tenggara Timur.
Disisi lain, kata dia dapat dianggap bahwa ini merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kekuatan karakteristik wisata di Kabupaten Ende yang memiliki daya saing dan daya banding yang tinggi.
“Hari ini kita berada disini, dikelurahan Kota Ratu, sebuah wisata bahari yang menawarkan panorama pantai, laut, sunrise, dan sunset sebagai sajian utama dari wisata bahari kita. Keberadaannya menyatu dengan taman permenungan Bung Karno yang menjadikan Pantai Ria dan Taman Rendo sebagai salah satu elemen yang tak terpisahkan dari fragmen historis masa lalu”, kata Martinus.
Situasi kawasan ini di masa lalu, sebut Martinus telah menjadi sebuah saksi kisah sejarah karena merupakan tempat yang paling nyaman dan sering digunakan, yang mampu memberikan inspirasi dan ruang kepada Bung Karno sang pejuang untuk menggali lebih dalam dan merenung cakrawala bernalar tak terbatas yang kemudian menemukan butir-butir mutiara pancasila.
Bertolak dari kisah tersebut, ungkapnya maka hari ini kita menyaksikan peletakan batu pertama pelaksanaan pembangunan obyek wisata Pantai Ria dan Taman Rendo. Hal ini untuk mendukung kapasistas, aksebilitas, dan antraksi.
Martinus menyebutkan ada tiga lokasi besar yang akan dilaksanakan tahun ini, yaitu paket pembangunan Taman Ria dan T Rendo, tempat pemandian air panas di waeoka, Kelurahan Detusoko, Kecamatan Detusoko, dan Sa’o Ria di Desa Koanara, Kecamatan Kelimutu.
Kadis Martinus lalu memaparkan terkait beberapa paket pembangunan yang akan dikerjakan tahun ini dan besaran dananya sebagai berikut:
Pertama, paket pembangunan toilet dengan pagu anggaran sebesar Rp. 505.503.000. Dikerjakan oleh Rekanan ataupun Kontraktor Pelaksana CV. Kasih Ibu.
Kedua, paket pembangunan plaza kuliner dengan pagu dana sebesar Rp. 2.292.927.000 dengan Kontraktor Pelaksananya adalah CV. Trisna Karya.
Ketiga, pembangunan pedistrian / jalur pejalan kaki dengan pagu anggaran sebesar Rp. 3.640.473.000 dengan kontraktor pelaksana PT. Berdikari Inti Semesta.
Dikesempatan tersebut Martinus mengungkapkan bahwa ada salah satu paket yang gagal tender dan akan dilakukan tender ulang.
Dan selanjutnya kata Kadis Martinus yang terintegrasi dengan kawasan ini adalah paket pekerjaan di taman Rendo berupa pembangunan toilet dengan pagu Anggaran sebesar Rp. 515.003.000 dengan kontraktor pelaksana CV. Sapta Jaya Mandiri.
“Perlu saya menyampaikan bahwa demi kelayakan kegiatan kontruksi kawasan ini kami sudah melakukan tahap pengkajian bersama, im teknis dari Dinas PU, Badan Lingkungan Hidup Daerah, BPBD. Pembangunan ini juga berorientasi pada upaya untuk menyedia akses pariwisata yang rama lingkungan, ramah difabel, dan ramah anak dan ramah lansia”, pungkasnya.
Penulis: Chen Rasi