Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 

- Jurnalis

Selasa, 30 September 2025 - 06:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com, – Para nelayan dan pelapak PPI Oeba meminta Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Lakalena untuk mencabut Peraturan Gubernur nomor 33 tahun 2025 tentang penyesuaian retribusi sewa lawan. Pergub tersebut kata pelapak dan nelayan PPI Oeba mengalami kenaikan tarif 300 persen.

” Pak Gubernur Melki itu ana Oeba. Kami juga ana Oeba. Tolonglah cabut Pergub nomor 33 tahun 2025 yang sangat memberatkan kami. Sesama ana Oeba jangan bikin susah ana Oeba, ” Kata Ketua Nelayan dan Pelapak PPI Oeba,Habel Missa kepada media, Senin, 29/09/2025.

Baca Juga :  Mentri Maman Uraikan Dua Tantangan Besar Maju Mundurnya UMKM Di NTT

Ia mengatakan apa yang disampaikan oleh para nelayan dan pelapak PPI Oeba itu murni dari pergumulan yang mereka alami sehari-hari. Tak ada niat untuk menentang kebijakan pemerintah dalam meningkatkan PAD bagi daerah.

” Ketika tarif naik 100 persen, saya panggil kawan kawan disini untuk diskusi. Saya tanya mereka, apakah masih sanggup dengan kenaikan 100 persen. Mereka bilang bisa., oke kita terima karena untuk daerah juga. Nah ketika naik 300 persen ini, kami tidak terima lagi. Ini sangat membebani, ” Jelasnya.

Baca Juga :  Selidiki Penyebab Kematian TKW Dolfina, Bupati TTU Pergi ke Malaysia

Penolakan tersebut kata Habel akan dituangkan dalam lima tuntutan yang akan disanpaikan dalam demo ke kantor Gubernur NTT dan Kantor DPRD NTT. Habel mengatakan para nelayan dan pelapak tidak hanya berdemo di kantor Gubernur NTT.

Mereka juga akan menduduki Kantor DPRD NTT karena Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid mengatakan terbitnya Pergub nomor 33 tahun 2025 karena masukan resmi dari DPRD NTT.

“Kami mendukung pemerintah meningkatkan PAD, tapi jangan dengan cara menindas. Pergub ini tidak manusiawi dan membuat kami menjerit,” pungkas Habel Missa.(SP)

Berita Terkait

Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
Berita ini 9 kali dibaca