Yayasan Serapine Sumba Gelar Workshop Pencegahan Perdagangan Orang

Tambolaka, Savanaparadise.com,- Dengan semakin berkembangnya modus operandi perdagangan Orang, Yayasan Serapine Sumba (YSS) bekerja sama dengan Lembaga Caritas Germany berinisiasi menggelar kegiatan Workshop pelatihan mengenai mekanisme Perncegahan Perdagangan Orang.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Suateran ADM Weetebula, Jalan Bulgur yang dilangsungkan selama dua hari yaitu, hari Kamis dan Jumat (24-25/06/21). Pelatihan digelar karena semakin berkembang modus para pelaku kejahatan perdagangan orang di Indonesia khususnya di Sumba serta meningkatkan kebutuhan Penanganan dan Pelayanan yang menyeluruh dan komprehensif bagi korban Tindak Pidana perdagangan orang (TPPO).

Tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar pemberian layanan baik sesama lembaga pemerintah sesuai tugas dan fungsi masing-masing dan antar lembaga lain.

Tujuan lainnya  adalah untuk melatih dan memperkuat kapasitas petugas garda depan dalam menyediakan layanan yang di perlukan dengan mengarusutamakan pendekatan responsif gender dan non-stigmatisasi.

Peserta pelatihan sebanyak 26 Orang dari setiap perwakilan Desa Mata Lombu, Desa Hoho Wungo, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bappeda, Disdukcapil, Dinsos, DP3AP2KB, Dinas pendidikan, Kecamatan Wewew Kodi Utara, Kecamatan Wewewa Tengah, Yayasan Harapan Sumba, Jarmas Sumba, dan SMP Wona Kaka.

Berdasarkan pantauan SP, kegiatan Workshop dimulai dengan perkenalan antar peserta dan dilanjutkan Pre Test awal tentang Human traffiking. Setelahnya proses materi. Usai proses materi, kegiatan workshop diakhiri dengan Post Test dan evaluasi untuk menguji sejauh mana pemahaman peserta tentang materi-materi yang disampaikan oleh narasumber selama mengikuti kegiatan workshop.

Kepada Savana paradise.com, Manager Program Yayasan Serapine Sumba (YSS) Marsella Hokor, ADM menuturkan kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan dan kegelisahan pihaknya terhadap maraknya kasus perdagangan orang terutama yang melibatkan perempuan dan anak di Sumba Barat Daya.

“Pada situasi saat ini perempuan dan anak di Sumba terjerat dalam kasus Human Trafficking dengan dua Desa dampingan Yayasan Serapine Sumba. Ini juga membangung kerja sama dengan pihak Pemerintah untuk mencegah kasus perdagangan manusia” tegasnya.

Salah seorang narasumber yang juga Staf Humanity And Inklution, Dela Gultom, S. Pd., M. Pd yang akrab di sapa Ibu Didi mengatakan, kasus perdagangan orang tidak hanya saja pada mereka yang ekonomi lemah atau miskin dan tidak berpendidikan, namun termasuk juga mereka yang berpendidikan tinggi.

Oleh karena itu, ia mengatakan kolaborasi atau kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memusnakan perdagangan orang.

Menurut pantauan media SP kegiatan berjalan dengan baik dan lancar serta tetap mentaati protokol kesehatan Covid- 19.

Penulis: Tobias Talu

Editor: Chen Rasi

Pos terkait