Vinsen Sangu Minta Pemerintah Perhatikan Ruas Jalan Di Daerah Terpencil

Vinsensius Sangu S.H.,M.H, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ende (Foto: Istimewa)

Ende, Savanaparadise.com,- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ende, Vinsensius Sangu, S.H., M.H, meminta pemerintah untuk memperhatikan ruas jalan diberbagai daerah terpencil dan pedalaman di wilayah Kabupaten Ende.

Vinsen mengatakan ini dengan merujuk pada komitmen politik MJ dibidang pembangunan infrastrukutr jalan yakni pembangunan 5 ruas jalur paralel sebagaimana telah disampaikan kepada publik dan telah diakomodir dalam dokumen RPJMD 2019 – 2024.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, dalam komitmen politik MJ, pembangunan 5 ruas jalur paralel yang akan dibangun salah satunya adalah ruas jalan Ndu’aria – Taniwoda – Detuara – Tiwusora – Kotabaru.

Karena itu, sekali lagi dirinya meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tidak terus menganak-tirikan wilayah Lepembusu Kelisoke dan Kotabaru pedalaman dengan minimnya perhatian dan rendahnya komitmen politik untuk merealisasikan janji politik.

“Rendahnya perhatian pemerintah terhadap realisasi janji politik yang telah dikumandangkan, menyebabkan sulitnya membantah akan disparitas pembangunan”, tegas Vinsen kepada wartawan, Senin (15/03/22).

Vinsen menilai pada wilayah tertentu terkesan kue pembangunan begitu besar digelontorkan tetapi pada wilayah yang lain sangat minim dan bahkan nilai APBDes untuk satu desa lebih besar dari pada nilai alokasi pembangunan APBD Kabupaten untuk 1 Kecamatan.

“Bahkan fakta lain membentangkan, Kecamatan tertentu nilainya sangat fantastis tetapi kecamatan lain sangat memilukan hati”, ungkap Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Ende ini.

Atas dasar itu, dirinya meminta Pemerintah untuk mampu mengendalikan dan menghentikan bias pandangan publik bahwa pembangunan yang terjadi saat ini lebih banyak lari miring bagaikan kendaran yang rodanya pincang tergembos angin.

Apalagi, kata dia, pembangunan ruas jalur dimaksud, juga sejalan dengan perspektif pembangunan berbasis pariwisata.

“Disanakan ada wisata alam Danau Tiwusora dan hamparan luas daerah pegunungan yang indah deturia Tiwusora, dan juga ada wisata budaya dengan adanya kampung adat masih alami dimiliki oleh komunitas adat di daerah Lepembusu kelisoke dan Kotabaru”, ujar Vinsen.

Selain menyinggung soal pembangunan 5 ruas jalur paralel yang belum tuntas sesuai janji politik MJ, Vinsen juga meminta Pemerintah untuk memperhatikan peningkatan jalan dan pembersihan ruas jalan Watunggere – Nida – Boto di Desa Ranggalaka Kecamatan Kotabaru.

Menurutnya ini sejalan dengan agenda membuka isolasi, memudahkan akses transportasi bagi daerah terpencil dan pedalaman, serta memudahkan akses ke daerah pariwisata khususnya destinasi wisata legenda Ibu Padi (Ine Pare) di Nida dan destinasi wisata alam air Mancur Lasugolo.

Bagi Vinsen, ruas jalan ini juga sebagai alternatif strategis bagi masyarakat Utara di bagian tengah, untuk memudahkan warga terhadap akses ekonomi, kesehatan, wisata, dan sosial lainnya.

Pada bagian lain, tambah dia, saya juga menyoroti ruas jalan stretegis lainnya yakni ruas jalan Maurole – Nggongge – Detuwulu dan Maurole – Nggonge – Wolobalu.

Menurut Vinsen daerah ini terkenal dengan produksi minuman budaya lokal ternama yakni arak Detuwulu (DW), ada juga potensi pertanian, perkebunan dan peternakan dan fakta sosiologis lainnya, jalur ini adalah menuju kampung Mantan Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi.

Akan tetapi, kata Vinsen, namun akses infrastruktur jalan sangat memprihatinkan.

Dikatakan, jauh lebih baik, lebih nyaman dan terjamin keselamatannya menggunakan jalan kaki dari pada menggunakan kendaraan roda dua apalagi roda empat.

Pertanyaannya, dimanakah nurani kita sebagai penyelenggara negara, membiarkan rakyat tetap terisolir dan terbelakang akan sulitnya menikmati pembangunan yang berkeadilan ini?”, tanya Ketua Baleg DPRD Kabupaten Ende ini.

Minta Balai Jalan Provinsi Perbaiki Deker di Kotabaru

Mantan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ende, Vinsen Sangu juga meminta Dinas PUPR Kabupaten Ende untuk segera berkoordinasi dengan balai Jalan Nasional dan Balai Jalan Provinsi NTT untuk segera memperbaiki  kerusakan berat deker yang ada di titil kampung Lokalande, Desa Tou, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende.

Sebab, kata Vinsen, selain mempermudahkan arus transportasi bagi semua kendaraan, tetapi lebih dari pada itu juga karena atas dasar pertimbangan kemanuasian untuk menekan angka kroban jiwa atas kerusakan berat deker dimaksud.

Dalam kesempatan yang sama, selain menyoroti beberapa persoalan tentang infrastruktur jalan, Vinsen juga menyampaikan salam hormat dan terima kasih kepada Pemda atas tuntasnya salah satu dari 5 ruas jalur paralel yakni jalan dari Magekoba – Nggesa – Detumbewa – Maurole.

“Atas nama dan mewakili masyarakat di Kecamatan Detukeli, Kecamatan Maurole khususnya dan masyarakat utara Kabupaten Ende umumnya menyampaikan salam hormat dan terima kasih banyak kepada Bapak Buapti, Wakil Bupati, Sekda, Mantan kepala Dinas PUPR Ir. Frans Lewang, Plt. Kadis beserta staf di dinas PUPR Kabupaten Ende atas tuntasnya salah satu dari 5 ruas jalur paralel yakni ruas jalan dari Magekoba – Nggesa – Detumbewa – Maurole”, ucap Vinsen.

Bagi masyarakat Utara, kata Vinsen, jalur tersebut adalah sebagai jalur strategis yang membuka isolasi antara masyarakat pesisir dengan masyarakat pegunungan.

Namun lebih dari itu, tambah dia, jalur dimaksud adalah memudahkan akses ekonomi, kesehatan dan sosial bagi masyarakat utara untuk lebih baik.

“Dengan tuntasnya jalur dimaksud, komitmen politik paket Marsel – Djafar saat masa kampanye 2018 silam khususnya dibidang infrastruktur jalan telah diwujudnyatakan dengan sempurna”, tandasnya.

Penulis: Chen Rasi

Editor: Yuven Abi

Pos terkait