Pospera Tuding Pemberitaan Pers Soal Frenly Tidak Berimbang

- Jurnalis

Kamis, 21 Februari 2013 - 08:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Nusa Tenggara Timur (NTT) menuding pemberitaan pers terhadap calon gubernur NTT periode 2013-2018, Frans Lebu Raya salah, karena dinilai tidak berimbang.

“Selama ini saya lihat pemberitaan pers soal pak Frans Lebu Raya salah,” kata anggota Pospera NTT, Paulina ketika memberikan keterangan pers di Kupang, Kamis, 21 Februari 2013.

Pemberitaan pers yang salah, menurut Paulina, terkait dana Bantuan sosial (Bansos) NTT yang terindikasi korupsi dan melibatkan orang nomor satu NTT itu. Karena, menurut dia, Pospera telah mengecek dugaan korupsi dana Bansos NTT itu hingga ke Jakarta, namun tidak terbukti. “Soal dana Bansos, saya cek sampai Jakarta, tapi tidak ditemukan indikasi itu,” katanya.

Baca Juga :  Wagub NTT, Josef Nae Soi Donor Plasma Darah Untuk Pasien Covid-19

Karena itu, dia meminta agar pemberitaan pers berimbang, jika ada yang salah dalam proses Bansos itu. “Jika ada pemberitaan seperti itu, tolong datang ke Pospera untuk lakukan klarfikasi,” katanya.

Selain itu, kata Paulina yang mengaku memiliki banyak saudara sebagai jurnalis, bahwa pemberitaan pers hanya menggunakan satu sumber informasi, dan semua orang ketahui bahwa sumber informasi itu adalah lawan politik Frans Lebu Raya. “Rata-rata, informasi yang diberitakan adalah lawan politik Frans Lebu Raya,” katanya.

Baca Juga :  Mengaku Diintimidasi TNI AU, Warga Nasipanaf Mengaduh Ke DPRD NTT

Pospera telah memnyatakan sikap mendukung Frans Lebu Raya ppada pemilu kepala daerah (Pilkada) Gubernur NTT, 18 Maret 2013.

Anggota bidang hukum dan advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang, Adi Rianghepat, menyesalkan pernyataan tersebut. Karena bukti ketidakpahaman kelompok masyarakat, seperti pospera yang tidak paham kinerja jurnalis. “Kami menyesalkan pernyataan itu,” katanya.

Dia juga mempertanyakan pernyataan Paulina soal dugaan korupsi dana Bansos. “Sebenarnya apa yang mereka ketahui tentang dugaan korupsi dana Bansos, harus dijelaskan ke publik,” katanya. (SP)

Berita Terkait

SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Berita ini 3 kali dibaca