Ende, Savanaparadise.com,- Ibarat bak ketiban duren, para pedagang asongan di Ende mengaku omset dari hasil penjualan barang dagangannya laku terjual selama turnamen Piala Bupati Ende CUP (BEC) 2025 yang digelar sejak 12 Juli 2025. Para pedagang ini memanfaatkan turnamen Piala BEC 2025 untuk menjajakan barang dagangan kepada para penonton dan suporter.
Sambil berjalan mengelilingi tribun Stadion Marilonga, mereka menawarkan barang dagangannya kepada penonton dan suporter sembari sekali-kali menikmati suguhan permainan bola dari kedua tim yang berlaga pada hari itu.
Berbagai jenis makanan dan minuman yang dijual misalnya, kacang-kacangan, jagung goreng, Mie Sedap Cup, Pop Mie Cup, permen, dan beberapa jenis rokok yang digemari para pecinta bola mania pada saat menonton.
Pedagang asongan ini kebanyakan dari Ibu-ibu. Dari sore bahkan hingga larut malam, mereka tetap bersikukuh menjajakan barang dagangannya sambil menyebut jenis barang yang didagangkan tanpa mengenal lelah. Senyum sumringah tampak dari raut wajah mereka apabila dagangan di beli.
Ibu Murdiana (53), saat ditemui media ini di Stadion Marilonga, Kamis, (31/7/25), malam saat laga semi final antara Wolowaru FC VS Maukaro FC mengaku bersyukur dengan digelarnya turnamen Piala Bupati CUP 2025 sehingga pendapatan dari hasil penjualan barang dagangan meningkat.
“Alhamdulillah dagangan kami laku pak. Kalau kemarin-kemarin tidak seberapa. Tapi semuanya tergantung dengan penonton. Kalau penonton banyak, pasti yang dibeli juga banyak”, kata Ibu Murdiana.
Ibu Murdiana juga mengaku, pendapatan naik manakala pertandingan memasuki babak semi final ketimbang di babak penyisihan grup dan delapan besar. Pendapatan yang peroleh hingga Rp. 600 ribu permalam.
“Kalau penonton nya banyak pasti rejekinya juga banyak. sebelumnya kita saya hanya dapat 300 ribu lebih”, ungkap Ibu Murdiana.
Saat wartawan menyentil soal batalnya ETMC di Ende, Ibu Murdiana mengaku kecewa dan dirinya mengharapkan agar ETMC bisa diselenggarakan kembali di Ende.
“Alhamdulillah kalau ETMC nya di adakan di. Ende penonton banyak dan kami masih bisa berjualan di sini dan bisa bantu kami pedagang kecil”, tuturnya.
Sementara, Ibu Nurmi (52) menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah melalui Dispora karena telah membantu mengijinkan para pedagang untuk berjualan selama turnamen BEC berlangsung.
“Kalau mengenai penghasilan kami Alhamdulilah, kadang berubah dia punya hasil. Datang kalau penontonnya ramai ya Alahamdulilah. Kalau tidak ramai ya kami bisa atasi juga”, beber Ibu Sumiati
Ibu Sumiati menuturkan, apabila dalam satu pertandingan dan penonton yang ikut menonton pertandingan dalam jumlah yang banyak, pendapatan yang didapat hingga 1 juta lebih. Namun apabila penontonnya berkurang, pendapatan pun ikut turun hingga Rp. 600 ribu.
Ibu Sumiati ikut berkomentar mengenai dibatalnya turnamen ETMC di Ende. Menurutnya para pedagang asongan pada umumnya kecewa setelah mendengar kabar tersebut.
“Kami sangat bersyukur. Kami sebagai pedagang asongan pasti sangat bersyukur to, bisa membantu kami punya perekonomian kalau Eltari Cup diadakan di Ende”, ucapnya. (CR/SP)